Tips Aman Berolahraga Saat Puasa, Perhatikan Beberapa Hal Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ilustrasi wanita yang sedang berolahraga sambil membawa bola

Waktu subuh, menurut Deta, merupakan kondisi ketika tubuh sudah menerima asupan nutrisi dan hidrasi dari makan sahur.

Rasa haus yang timbul di waktu ini masih dapat dikompensasi oleh tubuh dengan adanya respons renin-angiotensin-aldosteron, yang mampu menahan air di dalam tubuh.

Sementara, waktu sebelum magrib merupakan kondisi ketika tubuh akan menerima asupan makanan dan hidrasi saat berbuka puasa.

“Namun berolahraga pada waktu ini memiliki risiko dehidrasi dan hipoglikemia apabila tidak terkontrol,” imbuhnya.

Lebih lanjut Deta menjelaskan, jenis olahraga kebugaran yang baik dilakukan di bulan puasa adalah jogging dan cardio calisthenic.

“Lakukan olahraga dengan intensitas ringan, yaitu minimal 20 menit per sesi. Namun, dilakukan dengan frekuensi rutin, yaitu antara 4 – 5 sesi per pekan,” ucap dia.

Meski demikian, olahraga yang dilakukan juga tetap harus menaati kebijakan pembatasan fisik dan sosial yang diterapkan pemerintah saat ini.

Jika lingkungan sekitar cenderung ramai, hindari berolahraga di luar rumah.

Deta mengatakan, kurangnya aktivitas olahraga selama Ramadhan ditambah adanya masa pandemi Covid-19, akan berisiko terkena infeksi sedang hingga tinggi.

Hal ini didasarkan pada hasil studi bahwa orang yang tidak berolahraga, risiko infeksinya sedang hingga tinggi.

Ketika seseorang berolahraga dengan intensitas ringan atau sedang, maka risiko infeksinya berkurang.

Tingkat imunitas tubuh pun akan meningkat.

“Itulah kenapa olahraga dibutuhkan. Olahraga mengintervensi berupa overload terhadap fisiologi tubuh manusia, sehingga terjadi peningkatan fungsi,” cetus dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penting Dipahami, Tips Aman Berolahraga saat Puasa", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/03/150345320/penting-dipahami-tips-aman-berolahraga-saat-puasa?page=all#page2.

Berita Terkini