Luangkan waktu untuk membagikan apa yang kamu syukuri dan minta mereka berpartisipasi juga.
Imbaulah mereka untuk tekun melawan rintangan dan memiliki belas kasihan terhadap orang lain.
Penelitian menunjukkan, bahwa mengungkapkan rasa terima kasih sebenarnya membuat orang merasa optimistis.
Cobalah tonton film-film yang memiliki kisah tentang pembangunan karakter untuk memulai percakapan.
3. Lawan berita palsu
Banyak anak mengatakan, mereka tidak bisa membedakan antara apa yang nyata dan palsu di dunia online.
Kebingungan, keraguan, kurangnya kepercayaan adalah segala hal yang menghalangi optimisme.
Tetapi, anak-anak memiliki alat untuk melawan berita palsu.
Mereka dapat menggunakan alat pengecekan fakta online untuk menemukan kebenaran (atau setidaknya mengungkap penipuan).
Selain itu, mereka dapat menolak untuk berkontribusi dalam penyebaran informasi palsu dengan tidak membagikan hal-hal yang tidak dapat mereka verifikasi dan dapat menyebut klaim yang meragukan ketika mereka melihatnya.
Ada baiknya kamu turun tangan langsung akan hal ini, dan membantu mereka mencari tahu akan berita yang benar dan valid.
4. Lawan para pengganggu
Ketika mereka melihat seseorang diintimidasi dan itu terjadi setiap saat di dalam teks, di media sosial, dan di game online, mereka tidak seharusnya hanya diam saja.
Meskipun mereka tidak boleh melakukan apa pun yang dapat membahayakan diri mereka sendiri, mereka dapat melakukan banyak hal untuk menegaskan dukungan mereka terhadap orang lain.
Mereka dapat melaporkannya, membela korban, atau hanya mengirim pesan pribadi kepada korban dan memberi tahu mereka bahwa ada yang peduli.