TRIBUN-BALI.COM - Seorang kapolsek mengantuk dan tertidur saat menghadiri rapat penanganan Covid-19.
Rapat penanganan Covid-19 tersebut digelar di Pemkot Surabaya, Jumat (22/05/2020).
Kapolda Jawa Timur, Irjen Muhammad Fadil Imran, geram melihat ulah kapolsek yang tidur saat rapat.
Muhammad Fadil yang geram sempat menghentikan pemaparan materinya.
Matanya menatap ke arah salah satu anggota rapat.
• Tersangka Pengunggah Postingan FB Ancaman Bom Bali Terancam 6 Tahun Penjara Dan Denda Rp 1 Miliar
Setelah ditelisik ternyata anggota rapat yang disorot oleh Muhammad Fadil merupakan seorang kapolsek.
Geram melihat kapolsek yang tidur saat rapat, Kapolda Jatim ini langsung mengusirnya.
Ia sempat menegur kapolsek agar tak main-main.
"Kapolsek jangan tidur. Kamu keluar saja. Saya minta serius, kapolsek jangan main-main!" kata dia menegur Kapolsek Gubeng Kompol Naufil, seperti dilansir Antara.
Muhammad Fadil bahkan sempat bertanya kapolsek yang tidur menjabat dimana.
Ia meminta kapolsek yang tidur ini agar serius mengikuti rapat.
Keluar ruangan dan dikabarkan diganti.
Usai mendapatkan teguran, kapolsek tersebut langsung meninggalkan ruangan rapat.
Kapolda Jatim bahkan diketahui meminta pada Karo SDM Polda Jatim untuk mengganti kapolsek itu.
Kapolsek Gubeng juga diharuskan menghadap Kabid Propam Polda Jatim mengenai kode etik kepolisian.
"Ini jadi tantangan buat kita supaya lebih serius," ujar Kapolda.
Rapat Covid-19 dan kasus di Jatim yang kian melonjak
Adapun rapat tersebut merupakan rapat koordinasi pembentukan kampung tangguh.
Rapat dihadiri Pangdam V Brawijaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, seluruh kapolsek, Danramil dan camat di Surabaya.
Agenda rapat untuk memetakan persoalan dampak Covid-19 dan bagaimana penanganannya.
Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Jawa Timur terus mengalami peningkatan.
Bahkan pada 21 Mei 2020 lalu, menurut data Kementerian Kesehatan RI, lonjakan pasien positif Covid-19 di Jatim mencapai 502 orang dalam satu hari.
Kapolda pun mengimbau semua pihak serius menangani persoalan ini.
"Saya minta ini menjadi tantangan buat kita supaya kita serius," tandas dia.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hingga Sabtu (23/5/2020) bertambah menjadi 21.745 kasus.
Demikian diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta.
"Konfirmasi Covid-19 yang positif naik sebanyak 949 sehingga totalnya menjadi 21.745," ujar Yuri.
Dari total akumulasi tersebut, sebanyak 1.351 pasien meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang sebanyak 5.249 orang.
Angka pasien sembuh didapat dari hasil penambahan selama 24 jam terakhir, yakni sebanyak 192 pasien.
Yuri menekankan bahwa penularan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi.
Oleh sebab itu, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap beraktivitas di rumah, mulai dari belajar, bekerja, hingga beribadah.
Apabila terpaksa keluar rumah, masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Misalnya, mengenakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, menjaga jarak fisik dengan orang lain, dan membersihkan diri setelah bepergian dari luar rumah.
"Mari mulai sekarang kita budayakan normal yang baru. Cuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun," ujar Yuri.
"Tidak keluar rumah kalau tidak perlu. Kalaupun terpaksa, kenakan masker. Hindari kerumunan, hindari berdesak-desakan. Diatur semua kegiatan kita," lanjut dia. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Detik-detik Kapolda Jatim Usir Kapolsek yang Tidur Saat Rapat Covid-19: Keluar, Jangan Main-main! dan UPDATE 23 Mei: Tambah 949, Pasien Covid-19 di Indonesia Capai 21.745