Lima Warga Desa Tuwed Jembrana Digigit Anjing Positif Rabies
Lima orang warga Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, digigit anjing positif rabies.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Lima orang warga Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, digigit anjing positif rabies.
Kasus gigitan terjadi selama beberapa waktu mulai dari 9 Mei hingga 17 Mei 2020 lalu.
Dari hasil sampel otak anjing, akhirnya diketahui bahwa anjing tersebut positif rabies.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ida Bagus Made Adnyana menyatakan, bahwa dari hasil sampel otak yang diterima Sabtu (23/5/2020) lalu, hasil pengujian sampel otak anjing dari BBVET Denpasar menyatakan bahwa sampel otak anjing asal Banjar Puseh Desa Tuwed Melaya positif rabies.
Dan hasil pelacakan, bahwa pemilik anjing merupakan korban sendiri, yakni I Ketut Arnawa.
• Peneliti Singapura Temukan Fakta Baru Covid-19, Pasien Positif Tak Lagi Tularkan Virus,Ini Syaratnya
• Garuda Indonesia Pastikan Pelayanan Penumpang Sesuai Protokol Kesehatan
• Ini 7 Drakor Romantis yang Mengangkat Kisah Dokter hingga Koki, Apa Kamu Sudah Pernah Menontonnya ?
"Anjing tersebut menggigit lima orang warga yang menjadi korban. Kejadian tidak terjadi satu waktu, tapi dalam beberapa waktu di bulan Mei ini," ucapnya Senin (25/5/2020).
Untuk data korban sendiri, yakni Kadek Mas Dwi Ardiyanti (13), Putu Mas Eka Yuli Ardiawati (26), Ni Ketut Nardi (48), Ngh Tirta (55) dan I Ketut Arnawa (53).
Anjing sendiri merupakan milik I Ketut Arnawa yang didapat lebih dari tiga bulan lalu dari daerah Lelateng.
IB Made Adnyana menuturkan, untuk kasus gigitan pertama terjadi pada remaja 13 tahun Ardiyanti, tanggal 9 Mei.
Kemudian sehari setelahnya, Putu Mas Eka.
Kemudian pada tanggal 15 Mei gigitan menimpa Nardi, dan pada tanggal 17 Mei gigitan menimpa dua orang korban yakni Tirta dan Arnawa.
"Awalnya korban tidak menyadari bahwa anjing yang menggigitnya terindikasi rabies, sehingga mereka tidak datang ke Puskesmas. Setelah terjadi gigitan ke 4 dan 5 barulah korban menyadari bahaya, sehingga datang ke puskesmas 1 Melaya dan mendapat penanganan," bebernya. (*).