TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Lima orang warga Banjar Puseh Desa Tuwed Kecamatan Melaya, menjadi korban gigitan anjing rabies.
Kelima korban pun sudah mendapat penanganan di Puskesmas I Melaya.
Di sisi lain, Bidang Keswan Kesmavet Dinas Kesehatan Jembrana melakukan penulusuran kontak anjing rabies dengan anjing liar di sekitaran rumah warga.
Salah seorang korban, Ni Ketut Nardi mengaku, bahwa gigitan anjing itu terjadi beberapa kali atau beruntun selama beberapa waktu, sejak 9 Mei lalu.
Kemudian, Beruntun sehari kemudian anaknya tergigit dan kakak serta ipar dan suaminya.
• Aturan New Normal untuk Perkantoran dan Industri, Jaga Jarak Minimal 1 Meter
• Doni Monardo Pastikan Menu Makan Pasien RS Darurat Wisma Atlet Mampu Tingkatkan Imunitas
• Pasca Relokasi Pedagang, Begini Suasana Terkini Pasar Umum Gianyar yang Sudah Dikosongkan
"Nike panak tiang kalih suami saya lalu kakak ipar dan saya. itu digigit di bagian kaki semua, anak saya putu Mas itu saja ada digigit di bagian tangan. (Itu anak saya dua, suami, kakak ipar dan saya. Digigit semuanya di kaki. Anak saya putu mas itu saja ada di gigit dibagian tangan)" ucapnya, Senin (25/5/2020).
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Jembrana menyatakan, bahwa dari hasil penelusuran dari teman-teman Keswan, untuk sementara korban baru lima dan kesemuanya sudah mendapatkan penanganan Sabtu (23/5/2020) di Puskesmas Melaya.
• 3.608 Warganet Tandatangani Petisi Bebaskan Tersangka Ngaben Sudaji
• PKM di Denpasar Tetap Dilanjutkan, Sasaran Akan Diprioritaskan pada Arus Balik
• Beberapa Warga Tolak Rapid Test di Banjar Sayan Baleran Mengwi
Namun, untuk mencegah penularan rabies, pihaknya sudah melakukan vaksinasi terhadap anjing peliharaan di sekitar rumah korban.
Beberapa anjing liar yang sempat kontak dengan anjing positif rabies juga diperiksa.
"Kami periksa untuk mengetahui dan mempermudah pencegahan penyebaran," bebernya. (*)