Berita Banyuwangi

Puluhan Pejabat Eselon II Sharing Kiat Solutif Pemimpin Saat Krisis bareng Bupati Anas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan Pejabat Eselon II Sharing Kiat Solutif Pemimpin Saat Krisis bareng Bupati Anas Melalui Webinar

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Sebanyak 54 pejabat eselon II dari sejumlah instansi pemerintahan menyerap ilmu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, dalam video conference Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II.

Mereka benchmarking model kepemimpinanan yang dilakukan Anas saat memimpin Banyuwangi.

Acara tersebut digelar secara virtual oleh Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan, Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KMP LAN) RI.

Kelas virtual bertajuk “Isu Strategis: Kepemimpinan Kewirausahaan” tersebut, dipimpin langsung Kepala Puslatbang KMP LAN Dr. Andi Taufik, yang diikuti puluhan pejabat eselon II dari sejumlah instansi pemerintah pusat maupun daerah di Indonesia.

Ambil Ikan di Dalam Lubang, Pria 35 Tahun Ini Yewas Dipatuk Ular

Polda Bali Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Jalan Meduri Denpasar, Cegah Penyebaran Covid-19

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berkunjung ke Bali, Lakukan Hal Ini

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Anas membeberkan sederet strategi kepemimpinannya selama hampir sepuluh tahun memimpin Banyuwangi.

Termasuk saat bagaimana melakukan terobosan di situasi krisis, seperti pandemi Covid-19 saat ini.

"Pandemi Covid yang melanda hampir seluruh dunia ini, benar-benar semua pemimpin di segala level, termasuk seorang bupati. Bagaimana tidak, semua sektor kehidupan terdampak, dan ini memaksa seorang pemimpin mencari jalan keluar dari krisis ini," kata Anas, Selasa (16/6/2020).

Anas mencontohkan tentang bantuan sosial untuk warga terdampak Covid-19.

Di lapangan, masih ditemukan warga miskin yang belum tercover skema bantuan apapun.

Permasalahan ini banyak terjadi di daerah Indonesia lainnya.

"Kami memilih opsi tidak saling menyalhkan siapapun, Gantinya kami justru mencari solusi, yakni dengan membuka pelaporan bansos online. Mereka yang belum tercover bansos bisa melaporkan dirinya lewat aplikasi Smart Kampung," katanya.

"Dan ini mendapat respon baik dari warga. Dengan cara seperti ini, penyaluran bansos bagi warga terdampak pandemi Covid-19 bisa merata dan tepat sasaran," tambahnya.

Begitu halnya dengan kebijakan new normal yang diambil pemerintah pusat.

Anas mencontohkan bagaimana Banyuwangi secara bertahap merumuskan dan banyak melakukan simulasi untuk kebiasaan baru ke depan.

"Di awal kami melibatkan banyak pihak untuk mendapatkan masukan tentang new normal. Mulai dari tenaga medis, tokoh agama, hingga pelaku pariwisata. Semua dilibatkan agar bila benar-benar dilaksanakan bisa berjalan dengan baik," beber Anas.

Halaman
12

Berita Terkini