Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan, ibadah haji tahun ini hanya terbatas pada jemaah berusia di bawah 65 tahun dan tanpa penyakit kronis.
Jemaah akan menjalani tes virus corona sebelum tiba di Mekah dan akan dikarantina setelah menunaikan ibadah haji.
Keputusan itu menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana cara Arab Saudi menjaga situs-situs suci Islam.
Serangkaian bencana sempat menimpa kegiatan haji, termasuk pada 2015 yang menewaskan 2.300 jemaah.
Akibatnya kritik sempat membanjiri penyelenggara haji di Arab Saudi.
Mohamad Azmi Abdul Hamid dari badan amal Dewan Konsultatif Organisasi Islam Malaysia berujar, negara-negara Muslim seharusnya diizinkan untuk mengambil keputusan bersama, alih-alih diserahkan ke Riyadh.
"Sudah saatnya (kota suci Mekah dan Madinah) dikelola oleh dewan internasional yang diwakili oleh negara-negara Muslim," ungkapnya kepada AFP.
Terlepas dari kekecewaan itu, beberapa umat Muslim kini menantikan datangnya tahun 2021 dan berharap dapat menunaikan ibadah haji.
"Saya masih berharap bisa naik haji tahun depan, dan berdoa agar saya tetap sehat sampai saat itu," ucap Yahya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Arab Saudi Batasi Kuota Haji, Umat Islam Kecewa tapi Berlapang Dada