TRIBUN-BALI.COM - Begini sosok dan profil Hoegeng, seorang jenderal polisi yang kini diusulkan jadi pahlawan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Jenderal Polisi Hoegeng dikenal sebagai polisi jujur sekaligus legenda serta panutan polisi yang ideal.
Bahkan, Jenderal Polisi Hoegeng pernah dipensiunkan dini oleh Soeharto karena bersikeras mengusut dugaan keterlibatan anak pejabat dalam pemerkosaan kasus Sam Kuning.
Kini, Hoegeng diusulkan sebagai pahlawan nasional oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
• Virus Makin Melemah, Peneliti di Italia Sebut Covid-19 Bisa Mati Tanpa Vaksin
• Ramalan Zodiak Cinta 25 Juni 2020, Libra Akan Menikmati Momen Romantis, Bagaimana dengan Zodiakmu?
• Sepasang Kekasih Bunuh Diri di Karangasem, Temukan Dua Lembar Surat Wasiat di Kamar Kosan
Berikut sosok dan profil Hoegeng dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Sosok Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang 'Dipensiunkan' Soeharto, Kini Diusulkan jadi Pahlawan'
1. Profil Hoegeng
Hoegeng lahir di Pekalongan, 14 Oktober 1921 dengan nama lengkap Hoegeng Imam Santoso.
Awal kariernya sebagai polisi diawali saat masuk Akademi Kepolisian di Yogyakarta.
Agresi Belanda menyebabkan akademi itu tidak jelas nasibnya.
Hoegeng mendapat tugas dari Kapolri saat itu, Soekanto untuk menyusun jaringan sel subversi, menghimpun informasi, hingga membujuk pasukan NICA untuk membela Indonesia.
Meski tidak digaji, Hoegeng menjalani tugasnya dengan rasa nasionalisme yang tinggi.
Dikutip dari Kompas.com, Hoegeng memutuskan menyamar menjadi pelayan restoran yang biasa didatangi orang Indonesia dan orang Belanda bernama "Pinokio."
Di sana, Hoegeng diterima menjadi pelayan dan tak digaji.
Sebagai ganti, pemilik resto memberikan makanan gratis tiap hari untuk pegawainya.
Hoegeng menikah dengan Merry Roeslani pada 31 Oktober 1946.