Saat 'bertugas' di restoran tempatnya menyamar, rupanya Merry juga berjualan sate untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
• Sopir Logistik Gelar Aksi Protes di Ketapang, Begini Sikap Kadishub Bali
• Sambut New Normal, PT. LG Electronics Indonesia Bekali Konsumen dengan Asuransi Covid-19
• Tipe-tipe Perselingkuhan Berdasarkan Kadar Emosional
Tidak ada seorang pun yang tahu Hoegeng dan Merry adalah pasangan suami istri saat itu.
Hoegeng meninggal dunia pada 14 Juli 2004 karena menderita stroke.
Mereka dikaruniai tiga anak yaitu Reni Soerjanti, Aditya Soetanto, dan Sri Pamujining Rahayu.
Hoegeng juga meninggalkan empat cucu dan empat cicit.
2. Minta istri tutup toko bunga
Sebelum menjadi Kapolri, Hoegeng pernah menjadi Kepala Jawatan Imigrasi pada 1960.
Saat menjabat, Hoegeng meminta sang istri,menutup toko bunganya.
"Saat membuka toko bunga di garasi kami untuk menambah pemasukan, waktu dia menjabat kepala imigrasi minta menutup toko itu."
"Sudah 60 tahun saya bersama Mas Hoegeng, saya tahu sifatnya, mau ke mana arahnya," ujar Meri, dikutip dari Kompas.com.
Rupanya Hoegeng khawatir orang-orang yang membeli bunga nantinya merupakan relasinya di Imigrasi dan ia tak mau itu terjadi.
Akhirnya Meri menutup toko bunganya.
Pun saat Hoegeng menjadi Kapolri, Meri tidak secara langsung menjabat sebagai Ketua Umum Bhayangkari.
Hoegeng meminta pemegang jabatan itu dipilih dengan pemilihan.
3. 'Dipensiunkan' Soeharto