Corona di Bali

Pokdarwis Desa Sambangan Buleleng Siap Beroperasi Saat New Normal di Bali

Sejumlah Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang ada di Buleleng mulai mempersiapkan diri menyambut era new normal di Bali

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Pokdarwis Tunjung Mekar Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, saat membuat tempat cuci tangan di pintu masuk Air Terjun Aling-Aling, Rabu (8/7/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Sejumlah Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang ada di Buleleng mulai mempersiapkan diri menyambut era new normal di Bali, yang akan diberlakukan mulai Kamis (9/7/2020).

Pihak pengelola melengkapi tempat wisata dengan sarana protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan, alat pelindung diri (APD) serta papan imbauan wajib masker.

Seperti yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tunjung Mekar Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali.

Dari pantauan Rabu (8/7/2020), seluruh anggota Pokdarwis tampak bahu membahu membuat tempat cuci tangan di beberapa titik DTW, salah satunya di Air Terjun Aling-Aling.

Ketua Pokdarwis Tunjung Mekar Desa Sambangan Dedi Sastra Wirawan mengatakan, dalam menyambut era new normal di Bali, pihaknya mengikuti seluruh aturan yang dianjurkan oleh pemerintah, berupa menerapkan protokol kesehatan.

Seperti memasang tempat cuci tangan, penyediaan APD level 1, thermo gun  dan face shield.

Dengan melengkapi seluruh sarana protokol kesehatan itu, pihaknya akan mengusulkan ke Dinas Pariwisata Buleleng untuk mendapatkan sertifikat bebas Covid-19.

Melalui sertifikat itu, pihaknya bisa meyakinkan pengunjung bahwa DTW yang ada di Desa Sambangan aman dari Covid-19.

"DTW yang dikelola Desa Sambangan ada lima. Seluruhnya sudah kami lengkapi dengan sarana protokol kesehatan, sehingga mulai Kamis, kami siap beroperasi menerima pengunjung, setelah sebelumnya sempat kami tutup sejak Maret 2020 lalu," terang Wirawan.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, Wirawan mengaku jumlah wisatawan yang berkunjung ke DTW Desa Sambangan mencapai 120 hingga 250 orang per hari, baik wisatawan lokal dan mancanegara.

Untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Desa Sambangan, pihaknya mengaku tidak menyiapkan paket-paket promo.

Harga tiket masuk tetap menggunakan tarif lama.

"Paling kami hanya memberikan diskon masker saja untuk pengunjung yang tidak membawa masker," ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana mengatakan, sejauh ini baru dua yang mengajukan sertifikat bebas Covid-19 dari bidang industri dan daya tarik wisata.

Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pelaku usaha wisata segera melakukan pengusulan lewat website Dinas Pariwisata Buleleng, agar segera diverifikasi oleh tim dan sertifikat dapat segera diterbitkan.

"Sertifikat ini bukan masalah izin boleh atau tidak dibukanya tempat wisata saat new normal. Sertifikat ini hanya menjadikan agar wisatawan merasa lebih nyaman dan aman saja, karena tempat wisata yang dikunjungi sudah menerapkan protokol kesehatan dan astungkara terbebas dari covid-19," ucapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved