Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berdasarkan keterangan salah satu pegawai Teh Manis, Novi menjelaskan, bahwa Teh Manis sempat tutup selama 3 bulan lamanya.
Terhitung setelah perayaan Hari Raya Nyepi mulai Maret hingga 21 Juni 2020.
Namun meski tutup, untuk tetap menghidupkan bisnis kulinernya, aktris yang pernah masuk nominasi penghargaan aktris terfavorit dalam Ajang Panasonic Gobel Award ini akhirnya memilih untuk tetap melayani pemesanan take away atau online.
Tujuan lainnya tentu untuk menghindari kontak demi mencegah menyebaran virus yang saat ini masih melanda.
• Polsek Bangli Berikan Edukasi dan Pendisiplinan Protokol Kesehatan di Pasar Kidul
• Terkait Status Kokar Berubah Jadi SMAN 2 Sukawati, Bupati Gianyar: Tidak Benar,Mungkin Keseleo Lidah
• Pokdarwis Desa Sambangan Buleleng Siap Beroperasi Saat New Normal di Bali
"Tutup selama 3 bulan karena wabah ini. Tapi tetap menerima pesanan melalui aplikasi online," jelas Novi kepada Tribun Bali, Rabu (8/7/2020).
Saat New Normal, Tamara Bleszynski hanya mempekerjakan 5 orang karyawan dari 7 orang karyawan.
Meski demikian, di tengah kesulitan ekonomi masyarakat di Bali, Tamara Bleszynski juga menyempatkan saling berbagi dan memberikan donasi kepada Yayasan Solemen Indonesia sebesar Rp 50 juta.
Donasi tersebut untuk kebutuhan pangan yang akan didistribusikan ke seluruh pelosok Bali.
“Saat ini kami hanya beberapa orang saja yang bekerja termasuk saya. Kami juga amat sangat mementingkan kesehatan dan keselamatan dalam menjalankan tugas-tugas kami. Bagi bukan hanya bekerja dari rumah. Teh Manis juga membantu untuk memberikan bantuan donasi untuk Yayasan Solemen Indonesia sebesar Rp 50 juta untuk teman-teman yang amat membutuhkan makanan di seluruh wilayah Bali,” jelasnya di salah satu postingan instagram Teh Manis.
Dalam postingan tersebut, Tamana Bleszynski juga mengajak masyarakat yang mampu untuk ikut berdonasi makanan.
Sejak Senin (22/6/2020) lalu, Teh Manis kembali dibuka untuk pelayanan makan di tempat.
“Semuanya telah dipersiapkan sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan. Makanan pun kami bungkus dengan plastik lagi untuk menjaga kehigienisannya,” terang Novi.
Penerapan protokol kesehatan diantaranya pemeriksaan suhu tubuh customer dengan thermogun.
Mengarahkan customer untuk cuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan handsanitizer.
Seluruh staff diperiksa terlebih dahulu suhu tubuhnya, menggunakan masker, face shield, dan sarung tangan.
Pembatasan jumlah kunjungan sebanyak 40 persen dari jumlah kunjungan saat keadaan normal.
Penyemprotan disinfektan secara berkala setiap hari dan setiap customer selesai menikmati makanan.
Pengaturan jarak tempat duduk dan atrean dengan penggunaan tanda pembatas.(*).