TRIBUN-BALI.COM- Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengatakan, kiper David de Gea tidak akan puas dengan pujian pribadi dan perlu memenangi lebih banyak lagi trofi utama di Manchester United.
De Gea (29), telah meraih penghargaan pemain terbaik (Player of the Year) United empat kali sejak datang dari Atletico Madrid pada 2011.
Namun, klub tersebut hanya memenangi Liga Premier sekali selama sembilan musim keberadaannya di Old Trafford.
Mereka juga telah memenangi Piala FA, Liga Europa dan Piala Liga satu kali selama keberadaan dia di klub raksasa Inggris tersebut.
"Saya kira dia tidak akan senang hingga ia memenangi lebih banyak trofi yang lebih besar. Berada di Manchester United saat ini dan tidak meraih kemenangan lebih banyak, saya pikir itu adalah sesuatu yang akan ia rasakan sebagai titik hitam dalam karirnya," kata Solskjaer kepada media Inggris seperti dikutip Reuters, Senin (13/7/2020).
"Saya pikir David bukan tipe itu, yang peduli dengan penghargaan pribadi, ia ingin tim mengangkat (trofi) yang lebih besar juga."
• Update Covid-19 di Bali, Pasien Sembuh 97 Orang, 62 Orang Positif
• 6 Zodiak Paling Misterius dan Bikin Penasaran: Aquarius Si Pendiam, Pisces Tidak Suka Banyak Bicara
• MPLS Siswa di Tabanan Dilakukan secara Daring, Sekolah Kirimkan Video yang Disaksikan Siswa
De Gea akan menjadi kiper kedua setelah Alex Stepney yang tampil 400 kali bagi United.
"Ia telah muncul dan mengatakan bahwa ia ingin bermain lebih banyak, lebih banyak lagi – mungkin 10 tahun lagi," kata manajer United itu. "Berapa lama ia akan mampu berada di puncak hanyalah terserah dia."
United berada di urutan kelima dengan 58 poin, satu poin dan satu tempat di bawah Leicester City. Mereka akan menjamu Southampton pada Senin malam ini.
Manchester City Menang Banding
Larangan dua tahun berkompetisi di kancah sepak bola Eropa oleh UEFA kepada Manchester City dicabut setelah Mahkamah Arbitrasi Olah Raga (CAS) mengabulkan banding City.
Mengutip Reuters, putusan ini dikeluarkan oleh CAS yang berada di Lausanne, Swiss, Senin sore (13/7/2020).
CAS memutuskan bahwa City tidak melanggar aturan financial fair play (FFP) karena menyamarkan pendanaan ekuitas sebagai dana sponsor. Namun CAS mengenakan denda 10 juta euro karena City tidak kooperatif dengan UEFA.
Selama ini City memang selalu membantah keras melakukan kesalahan atas tuduhan sengaja menaikkan nilai pendapatan dari sponsor yang berkaitan dengan Grup Abu Dhabi United pimpinan Sheikh Mansour yang menjadi pemilik City, untuk menghindari melanggar aturan FFP antara 2012 sampai 2016.
Februari lalu, UEFA mengenakan denda 30 juta euro (Rp491 miliar) kepada City serta menangguhkan keikutsertaan mereka dari kompetisi Eropa selama dua musim.