Terkait Larangan Bermain Layang-Layang di Padang Galak, Ini Penjelasan Pemkot Denpasar

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ilustrasi foto tidak terkait berita) Lomba layang-layang di Pantai Padang Galak, Sanur, Jumat (3/7/2015)

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai menjelaskan terkait larangan bermain layang-layang di Pantai Padang Galak, Denpasar mulai Senin (20/7/2020). 

Menurut Dewa Rai, Pemkot Denpasar bersama pihak desa adat adat melarang sementara masyarakat berkerumun di Pantai Padang Galak lantaran kasus transmisi lokal di Denpasar masih tinggi. 

"Itu hasil paruman (rapat-red) bendesa di Kesiman, jadi bukan keputusan dari Pemkot Denpasar. Jadi Itu kan ada masukan dari masyarakat bahwa di Denpasar kan transmisi lokalnya masih tinggi. Kemudian ada diinfokan ke pihak desa, dan pihak desa menggelar paruman diputuskanlah begitu," kata Dewa Rai saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (18/7/2020).

ODGJ Dievakuasi dari Balik Tembok Rumah, Satpol PP Akui Peningkatan Kasus di Denpasar

Banyak Kerumunan dan Sulit Diurai, Dishub Denpasar Tunda CFD di Niti Mandala dan Lumintang

Sempat Adakan Simulasi, CFD di Lapangan Renon dan Lapangan Lumintang Besok Masih Ditiadakan

Sementara itu, Wakil Bendesa Kesiman, I Wayan Sukana menjelaskan bahwa pihaknya sebetulnya tidak melarang masyarakat bermain layang-layang di Pantai Padang Galak.

Namun demikian, karena jumlah masyarakat yang bermain layang-layang di Pantai Padang Galak terlalu banyak dan saat dipantau banyak yang tidak menggunakan masker maka diputuskanlah untuk membatasi adanya kerumunan.

"Jadi sebetulnya bukan melarang, tapi membatasi. Sebab banyak yang berkumpul tidak pakai masker. Ini murni untuk pencegahan penyebaran Covid 19 di Denpasar semakin banyak," ujar Sukana

Sukana mengungkapkan, di kawasan pesisir Pantai Padang Galak, memang ada lahan yang sudah menjadi milik pribadi. Namun demikian, ia tidak mengetahui secara pasti berapa luas lahan yang telah beralih menjadi milik pribadi.

West Ham vs Watford, Eks Man United Bawa West Ham Jauhi Zona Degradasi, Ini Hasil Liga Inggris

Takut Ketahuan Orangtua Habis Mabuk-Mabukan, Leti Fuji Mengaku Dibegal Tiga Pria di Jalur Gitgit

Posko Pemantauan Tatanan Kehidupan Baru di Denpasar Akan Ditambah 5 Titik

"Kalau soal itu saya tidak tahu persis, yang jelas memang di kawasan itu ada milik pribadi," ucap Sukana

Dia menegaskan, larangan atau pembatasan orang berkerumun bermain layang-layang di Pantai Padang Galak tidak ada kaitannya dengan adanya lahan milik pribadi di Pantai Padang Galak.

"Tidak ada kaitannya. Ini murni untuk menyelamatkan generasi dari penyeberan Covid 19," tegasnya. (*)

Berita Terkini