Takut Ketahuan Orangtua Habis Mabuk-Mabukan, Leti Fuji Mengaku Dibegal Tiga Pria di Jalur Gitgit
Leti Fuji Lestari (24) menyampaikan permohonan maaf kepada pihak kepolisian, serta masyarakat Buleleng karena ulahnya yang telah memberikan keterangan
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Leti Fuji Lestari (24) menyampaikan permohonan maaf kepada pihak kepolisian, serta masyarakat Buleleng karena ulahnya yang telah memberikan keterangan palsu, Sabtu (18/7/2020).
Permohonan maaf itu ia sampaikan di Lobi Mapolres Buleleng.
Seperti diketahui, Leti Fuji mulanya melapor ke Polsek Sukasada, bahwa dirinya telah menjadi korban pembegalan di Jalur Singaraja-Denpasar, atau lebih tepatnya di kilometer 13, Banjar Dinas Pererenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, pada Senin (13/7/2020) lalu.
Dari kasus pembegalan itu, mahasiswi kelahiran Jember, 18 Mei 1996 ini mengaku telah kehilangan satu buah sepeda motor Yamaha Mio Soul DK 6075 ZU, serta dompet berisikan uang tunai Rp 750 ribu.
Atas laporan tersebut, Polisi pun bergegas melakukan penyelidikan. Hingga berhasil menemukan motor milik Leti Fuji dalam keadaan terparkir di Pantai Kedonganan, Badung, Bali.
Namun belakangan, polisi menemukan sebuah kejanggalan.
• Putra Jimbarwana Comeback Sempurna Lawan Tifosi FC, David Cetak Hattrick
• Jagir Print dan Advertising Luncurkan Youtube Channel, Tampilkan Konten Sosial dan Edukatif
• Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Sabtu 18 Juli 2020, Hujan Ringan di Wilayah Ini
Pasca motor tersebut berhasil ditemukan, Leti Fuji memberikan keterangan yang berubah-ubah kepada polisi.
Hingga akhirnya, perbuatan Leti Fuji pun terkuak.
Wanita asal Banjar Dinas Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembarana ini telah memberikan keterangan palsu kepada polisi.
Kapolres Buleleng, AKBP Made Sinar Subawa menyebut, Leti Fuji sejatinya datang ke pantai Kedonganan untuk meminum minuman keras.
Karena dalam kondisi mabuk, Leti Fuji kemudian pulang ke Buleleng dengan menggunakan ojek online.
"Jadi dia lupa kalau motornya ketinggalan di Pantai Kedonganan. Takut ketahuan orangtuanya, karena dia mabuk-mabukan di Pantai Kedonganan, akhirnya dia memberikan keterangan palsu di Polsek Sukasada, dan mengaku telah dibegal oleh tiga pria di Gitgit," ucap AKBP Subawa saat ditemui.
• Kasus Sebelumnya Masih Proses Pelimpahan Berkas, Pelajar Ini Kembali Diringkus karena Mencuri Motor
• Oknum TNI Bawa Ganja Seberat 427,51 Gram, Kini Dalam Proses Pemecatan
• Polda Bali Gelar Operasi Patuh Agung Mulai 23 Juli 2020, Pakaian Adat Tanpa Pakai Helm Kena Tilang
Mengingat Leti Fuji masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Buleleng, polisi pun akhirnya memaafkan perbuatannya.
"Kami akan memberikan pertimbangan untuk memberikan pengampunan kepada dia, dengan harapan agar dia bisa mengikuti pembelajaran dengan baik di kampusnya. Kami akan melihat kesungguhannya dalam menyesali perbuatannya, karena kasus yang dia buat ini menjadi sangat viral," tutup AKBP Subawa.
Sementara kepada awak media, Leti Fuji mengaku sangat menyesali perbuatannya.
Ia pun membenarkan jika dirinya datang ke Pantai Kedonganan untuk meminum minumam keras.
Namun saat disinggung terkait alasan mengapa dirinya minum-minuman keras, Leti Fuji enggan menjawab.
"Ya saya habis minum di Kedonganan, terus motornya ketinggalan di sana. Terus saya pulang naik ojek online," singkatnya. (*)