Korea Utara Umumkan Kasus Pertama Suspek Covid-19, Pejabat yang Bertanggung Jawab Dihukum Berat

Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dalam pertemuan Biro Politik Komite Sentral Komite Sentral Partai Buruh Korea (WPK) di Pyongyang. Foto diambil pada Sabtu (11/4/2020) dan dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Dilansir oleh South China Morning Post (SCMP), para dosen berbicara kepada organisasi dan kelompok pengamat lingkungan, mengatakan ada Covid-19 kasus di negara itu, tanpa memberikan angka.

RFA sendiri mengutip dua sumber, satu di Pyongyang dan satu di Provinsi Ryanggang.

Para dosen mengatakan, kasus yang dikonfirmasi ada di Pyongyang, Provinsi Hwanghae Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara, lapor RFA.

Hamgyong Utara berada di wilayah timur laut negara itu, sementara Hwanghae Selatan berada di bagian barat daya.

Pada awal Maret lalu, pejabat kesehatan senior di Korea Utara bersikukuh negaranya bebas dari wabah virus corona, meski sejumlah kalangan meragukannya.

Direktur departemen anti-epidemi di Markas Pusat Darurat Anti-epidemi Pak Myong Su menyatakan, kebijakan yang mereka lakukan membuahkan hasil.

"Tidak ada seorang pun yang terinfeksi dengan virus corona jenis baru di negara kami sejauh ini," katanya seperti dilansir AFP Kamis (2/4/2020) lalu.

"Kami telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami dan mendisinfeksi semua barang secara menyeluruh, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara."

Klaim tersebut diragukan banyak pihak.

Para ahli mengatakan Korea Utara sangat rentan terhadap virus karena sistem perawatan kesehatannya yang lemah, dan para pembelot menuduh Pyongyang menutupi wabah.

Komandan pasukan AS di Korea Selatan (USFK), Jenderal Robert Abrams mengatakan pada Kamis (2/4/2020) bahwa klaim Korea Utara tentang tidak adanya kasus virus corona di negara tersebut adalah “tidak benar”.

"Saya bisa memberi tahu Anda bahwa itu adalah klaim yang mustahil berdasarkan semua intel yang telah kita lihat," kata Abrams kepada VOA News.

Militer Korea Utara "dikunci" selama 30 hari pada Februari dan awal Maret karena wabah itu, katanya.

"Mereka mengambil tindakan kejam di penyeberangan perbatasan mereka dan di dalam formasi mereka untuk melakukan persis apa yang dilakukan orang lain, yaitu menghentikan penyebaran."

Daily NK, sebuah organisasi berita Korea Selatan, melaporkan pada bulan Maret lalu bahwa Covid-19 diyakini telah menewaskan 180 tentara Korea Utara pada bulan Januari dan Februari dan 3.700 lainnya dikarantina.

Sedangkan menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, hampir 10.000 warga Korea Utara dikarantina karena ketakutan akan virus corona.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul Otoritas Korea Utara Ungkap Sesungguhnya Ada Kasus Virus Corona di Negaranya: Terjadi Awal Maret

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Kompas.com, Miranti Kencana Wirawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suspek Covid-19 Masuk Korea Utara Lewat Perbatasan, Pihak yang Bertanggung Jawab Akan Dihukum Berat dan TribunnewsWiki.com dengan judul Otoritas Korea Utara Ungkap Sesungguhnya Ada Kasus Virus Corona di Negaranya: Terjadi Awal Maret

Berita Terkini