Ia menambahkan, penerapan prosedur yang cukup ketat di pintu masuk dan keseriusan yang ditunjukkan oleh masyarakat Bali dalam penanganan Covid-19 menjadi bagian dari upaya menanamkan meyakinkan dan membangun kepercayaan wisatawan.
Ia lantas membandingkan situasi pasca teror bom, dimana objek-objek vital, termasuk tempat wisata dijaga ketat oleh polisi dan tentara.
“Kalau sebelumnya ada teror, wisatawan tentu tidak nyaman dan takut dengan penjagaan ketat aparat keamanan. Tapi pasca teror, itu justru memberi rasa aman. Sama seperti saat ini, dengan menerapkan prosedur masuk yang cukup ketat, secara psikis itu akan memberi rasa nyaman,” bebernya.
Selain memberi rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, prosedur pemeriksaan yang diberlakukan di pintu masuk Bali juga bertujuan untuk melindungi masyarakat Bali.
“Jadi keduanya kena, warga kita terlindung. Wisatawan juga merasa aman berkunjung,” pungkas Wagub Cok Ace. (*)