Pemprov Bali Belum Pasang Target Kunjungan di Hari Pertama Pembukaan Pariwisata untuk Wisdom

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyambut kedatangan wisatawan nusantara/domestik di terminal kedatangan domestik Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat (31/7/2020)

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali secara resmi telah membuka pariwisata Pulau Dewata untuk wisatawan nusantara/domestik (Wisdom) mulai hari ini, 31 Juli 2020.

Pada awal dibukanya Bali untuk wisatawan domestik/mancanegara, Pemprov Bali belum memasang target jumlah kunjungan wisatawan.

“Target jumlah kita abaikan dulu. Yang jelas, pada awal dibukanya pintu masuk Bali bagi wisatawan domestik, terlebih dahulu kita akan memantau dan melakukan evaluasi,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat menyambut kedatangan wisatawan nusantara/domestik di terminal kedatangan domestik Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat (31/7/2020).

Dalam kesempatan itu, Wagub Cok Ace bersama sejumlah pimpinan asosiasi pariwisata, lanud dan otoritas bandara menyambutan kedatangan 84 orang wisatawan domestik yang merupakan penumpang pesawat GA 402 dari Jakarta.

Alami Resesi, Pemulihan Ekonomi AS Diprediksi Akan Jadi Lebih Lambat, Ini Alasannya

Segini Batas Aman Konsumsi Daging untuk Cegah Hipertensi

Beasiswa S1 untuk Mahasiswa Berprestasi se-Indonesia dari Bank CIMB Niaga

Kedatangan 84 orang wisatawan nusantara/domestik itu mendapat kalung bunga dan ucapan selamat datang dari Wagub Cok Ace.

Didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa acara seremonial ini merupakan wujud apresiasi kepada pelancong yang tiba pada hari di mana Bali secara resmi mulai dibuka untuk wisatawan domestik.

Menyitir informasi dari pihak otoritas bandara, beberapa hari terakhir telah terjadi peningkatan intensitas penerbangan.

“Sebelumnya sempat anjlok, bahkan pernah hanya 5 penerbangan dalam sehari. Namun beberapa hari terakhir terus bertambah. Kemarin 67 dan hari ini dijadwalkan ada 60 penerbangan,” kata Wagub Cok Ace yang juga sebagau Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini.

Ia berpendapat, geliat penerbangan yang mulai terjadi di pintu masuk jalur udara ini menjadi awal yang baik bagi kebangkitan pariwisata yang terpuruk di tengah pandemi Covid-19.

Wagub Cok Ace menegaskan, pihaknya akan berusaha menanamkan kepercayaan wisatawan terhadap Bali sebagai sebuah destinasi yang nyaman dan aman.

“Kita mengharapkan banyak saran dan masukan dari wisatawan yang berkunjung. Itu yang akan kita jadikan dasar untuk terus berbenah,” kata guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini.

Panglingsir Puri Ubud ini juga menyinggung pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan obat dan vaksinnya.

Ia berharap, kesehatan tetap menjadi perhatian sejalan dengan upaya membangkitkan kembali sektor ekonomi.

“Saya amati, prosedur kesehatan telah dipenuhi oleh penumpang yang turun di Bandara Ngurah Rai. Kita juga punya satgas berbasis Desa Adat yang diharapkan dapat memberi informasi lebih cepat ketika terjadi sesuatu di lapangan,” terangnya.

Tumbuh 17 Persen, Bandara Ngurah Rai Catat Telah Layani 17.757 Penumpang Sepekan Terakhir

Mengenal Alzheimer, Penurunan Memori Berpikir yang Bisa Dicegah dengan Kehidupan Sosial yang Aktif

5 Buah Ini Dipercaya Dapat Menurunkan Kolesterol, Berries hingga Jeruk

Ia menambahkan, penerapan prosedur yang cukup ketat di pintu masuk dan keseriusan yang ditunjukkan oleh masyarakat Bali dalam penanganan Covid-19 menjadi bagian dari upaya menanamkan meyakinkan dan membangun kepercayaan wisatawan.

Ia lantas membandingkan situasi pasca teror bom, dimana objek-objek vital, termasuk tempat wisata dijaga ketat oleh polisi dan tentara.

“Kalau sebelumnya ada teror, wisatawan tentu tidak nyaman dan takut dengan penjagaan ketat aparat keamanan. Tapi pasca teror, itu justru memberi rasa aman. Sama seperti saat ini, dengan menerapkan prosedur masuk yang cukup ketat, secara psikis itu akan memberi rasa nyaman,” bebernya.

Selain memberi rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, prosedur pemeriksaan yang diberlakukan di pintu masuk Bali juga bertujuan untuk melindungi masyarakat Bali.

“Jadi keduanya kena, warga kita terlindung. Wisatawan juga merasa aman berkunjung,” pungkas Wagub Cok Ace. (*)

Berita Terkini