Alami Resesi, Pemulihan Ekonomi AS Diprediksi Akan Jadi Lebih Lambat, Ini Alasannya

Pandemi corona merusak merusak bisnis di seluruh negeri AS dan membuat jutaan orang Amerika kehilangan pekerjaan.

Editor: Wema Satya Dinata
ANTARA FOTO/REUTERS/ANDREW KELLY via KOMPAS.COM
Seseorang berjalan di bawah bendera Amerika Serikat di pantai Pulau Coney saat mewabahnya virus corona (Covid-19), di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Minggu (19/4/2020). 

TRIBUN-BALI.COM - Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal II 2020 mengalami penurunan paling tajam sejak tahun 1940-an.

Pandemi corona merusak merusak bisnis di seluruh negeri AS dan membuat jutaan orang Amerika kehilangan pekerjaan.

Prediksi awal Kementerian Perdagangan AS yang dirilis, Kamis malam waktu setempat (30/7/2020), kuartal kedua,  produk domestik bruto AS menyusut 9,5% jika dibandingkan dengan kuartal dari yang pertama.

Adapun kuartal pertama 2020, ekonomi AS terkontraksi,  minus 5%.

Segini Batas Aman Konsumsi Daging untuk Cegah Hipertensi

Beasiswa S1 untuk Mahasiswa Berprestasi se-Indonesia dari Bank CIMB Niaga

Berikut Obat Herbal yang Berkhasiat Turunkan Kolesterol Tinggi

Kondisi ini menempatkan AS ke ekonomi terburuk sejak 1947.

Adapun secara tahunan, yakni kuartal kedua 2020 dibandingkan kuartal II 2019, penurunan mencapai 32,9%.  

Itu adalah penurunan tahunan tertajam dalam catatan triwulanan sejak tahun 1947, meski penurunan ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan analis untuk kontraksi 34,5%.

Pengeluaran warga AS, yang merupakan sekitar dua pertiga penyumbang PDB AS merosot 34,6%  secara tahunan.

Kinerja ini menunjukkan ekonomi AS terpukul parah yang diakibatkan oleh penutupan alias lockdown yang diperintahkan pemerintah dan perintah tetap di rumah untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Corona juga secara tiba-tiba menghentikan ekspansi perusahaan yang sudah berjalan paling lama.

Meski begitu, lapangan kerja, pengeluaran, dan produksi telah meningkat sejak pembukaan kembali pada Mei.

Disisi lain, stimulus besar-besaran oleh Amerika Serikat memperlambat laju penurunan ekonomi.

PDB AS jatuh 32,9% pada kuartal kedua di tengah shutdown untuk menahan ekonomi AS.

Masih terjadinya lonjakan positif corona dianggap sebagai kegagalan Amerika untuk menahan virus.

Mudah Lelah hingga Muncul Gumpalan di Urat, 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari

5 Buah Ini Dipercaya Dapat Menurunkan Kolesterol, Berries hingga Jeruk

56 Pergerakan Pesawat Terjadwal di Bandara Ngurah Rai, Diperkirakan 4 Ribu Orang Tiba Hari Ini

Alhasil, banyak memperkirakan ekonomi AS kemungkinan akan pulih lebih lambat dari negara-negara  yang lebih baik dalam pengendalian virus,seperti kawasan Eropa.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved