Dharma Wacana

Kisah Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda, Ditinggal Ayah Sejak Dalam Kandungan (1)

Penulis: Ida Ayu Made Sadnyari
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda saat menceritakan kisah hidupnya

Dengan berbagai usaha yang dilakukan bidan, akhirnya sejam kemudian Ida Pandita menangis.

Ida Pandita merupakan anak pertama dan anak tunggal.

“Ayah meninggalkan saya saat saya ada dalam kandungan ibu yang berusia enam bulan. Peristiwa kematian ayah membuat ibu saya terpukul, tertekan, mungkin itu yang menyebabkan saya ketika lahir sakit-sakitan. Saya menjadi sangat perasa,” ungkapnya.

Mungkin sudah karma dan harus menerima realita yang ada, Ida Pandita terlahir menjadi anak yatim.

Sempat mati suri

Bulan awal kelahiran, Ida Pandita sakit-sakitan. Bahkan di usia tiga bulan, mati suri.

“Ibu bercerita, ketika saya umur tiga bulan, saya sudah mati. Saya sudah siap dibungkus,” kenangnya.

Ida Pandita bersyukur karena ibunya bekerja di rumah sakit.

Setiap kali berada di rumah, Ida Pandita kecil selalu mengalami sakit yang tidak jelas.

Saking seringnya dirawat, rumah sakit sudah seperti tempat tinggal.

Setiap kali Ida Pandita dibawa kembali ke rumah, sakit yang tidak jelas datang kembali.

Hingga akhirnya di usia tiga bulan, begitu pulang dari rumah sakit karena sudah sembuh, Ida kembali mengalami sakit.

Ida Pandita memang dilahirkan dan dibesarkan di Denpasar, tetapi asal dari Lebih, Gianyar.

Sebagai orang Bali yang percaya pada nunas bawos, dari sana diketahui bahwa yang reinkarnasi ingin dibuatkan upacara di Lebih, tidak mau di Denpasar.

Jarak Denpasar dan Gianyar sangat jauh, saat itu naik bus dan setelahnya harus melanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih empat kilomenter dalam panas, sehingga tidak mungkin dilakukan.

Halaman
1234

Berita Terkini