TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Di era new normal, objek wisata Monkey Forest, Desa Padang Tegal, Ubud masih belum dibuka untuk umum.
Hal itu karena meskipun pemerintah telah membuka pintu wisatawan untuk wisatawan domestik atau wisatawan nusantara, namum hal tersebut diprediksi tidak akan berpengaruh positif terhadap keuangan objek wisata kera ini.
Karena itu, mereka pun memilih untuk tetap menutup objek wisata sampai batas waktu yang elum ditentukan.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Kamis (6/8/2020), objek wisata Monkey Forest selama ini sangat mengandalkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Di mana persentase kunjungan wisman dalam era normal sebesar 95 persen dibandingkan wisatawan domestik (wisdom).
• Ijen Resmi Diusulkan Masuk Jaringan Geopark UNESCO
• Enam Warganya Positif Covid-19, Bupati Artha: Kami Akan Disiplinkan Warga
• Sambut Pembukaan Pariwisata Bali, Grab Resmi Beroperasi di Terminal Mengwi Badung
Karena hal tersebut, nilai tiket untuk wisman ini pun relatif jauh dari wisdom, yakni Rp 80 ribu berbanding Rp 40 ribu.
Bendesa Adat Padang Tegal, Made Gandra mengatakan, pihaknya belum memutuskan untuk membuka Monkey Forest untuk umum.
Sebab ditakutkan, jikapun nantinya dibuka, yang datang hanya wisatawan domestik.
Di mana sebelumnya, jumlah kunjungan domestik relatif sedikit dan hal tersebut juga berdampak terhadap biaya operasional.
Dalam situasi normal, kata Gandra, jumlah kunjungan wisman sebanyak 5.500 orang per hari, sementara wisdom paling banyak 500 an orang.
“Kami masih belum membuka untuk umum. Sebab andaikan dipaksakan dibuka, sepertinya pemasukan dengan operasional tidak balance,” ujarnya.
Diketahui, biaya operasional objek yang memiliki hutan seluas 26 hektare tersebut relatif tinggi, yakni sebesar Rp 120 juta.
Di mana nominal tersebut sebagian besar habis untuk pakan kera.
• Tampil Kenakan Rok Mini, Potret Nia Ramadhani Saat Bertemu Sandiaga Uno Tuai Pro Kontra
• Kalau Terjadi Resesi Ekonomi, Hal Ini yang Bisa Dilakukan Masyarakat
• Contoh Lagu dengan Tangga Nada Pentatonis Pelog dan Pentatonis Slendro - Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD
Miskin belum dibuka untuk umum, Gandra menegaskan bukan berarti pihak pengelola tidak memperhatikan nasib ke depan objek ini.
Di mana, kata dia, saat ini pihaknya tetap mempersiapkan diri dengan membuat video promosi, serta menyiapkan fasilitas kesehatan sesuai protokol kesehatan Covid-19.
Namun, kata dia, meskipun belum dibuka untuk umum, setiap harinya Monkey Forest tidak pernah sepi kunjungan.
Bisanya yang datang adalah rombongan keluarga, dan pihaknya membatasi jumlahnya, untuk memutus mata rantai Covid-19. (*)