Kalau Terjadi Resesi Ekonomi, Hal Ini yang Bisa Dilakukan Masyarakat

Resesi adalah suatu keadaan ketika pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi atau minus selama dua kuartal berturut-turut.

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
ilustrasi-Resesi ekonomi 

TRIBUN-BALI.COM - Akibat pandemi Covid-19, perekonomian sejumlah negara di dunia terancam jatuh ke jurang resesi, termasuk Indonesia.

Resesi adalah suatu keadaan ketika pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi atau minus selama dua kuartal berturut-turut.

Secara tersirat, pemerintah mengindikasikan Indonesia bisa masuk ke jurang resesi pada kuartal III 2020.

Hal ini mengikuti pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi atau minus sejak kuartal II 2020.

Jadwal Program Belajar dari Rumah TVRI 6 Agustus 2020, Ada Penayangan Kidi Widi Hingga Film Pendek

Contoh Lagu dengan Tangga Nada Pentatonis Pelog dan Pentatonis Slendro - Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD

Jadwal & Streaming Belajar dari Rumah TVRI 6 Agustus 2020, Mengenal Tangga Nada dan Teknik Bernyanyi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,8% pada kuartal II 2020.

Namun Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Selasa (5/8/2020) ekonomi terkontraksi 5,32%.

Adapun pada kuartal III 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus 1 persen atau tumbuh 1,2

Itu pun, angka proyeksi kuartal II 2020 adalah versi sebelum Sri Mulyani di DPR mengoreksi sendiri perkiraannya.

Di depan DPR, Rabu (15/7/2020), dia menyebut realisasi kinerja ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 diperkirakan minus 3,5% sampai minus 5,1%, dengan nilai tengah minus 4,3%.

Apabila benar pertumbuhan ekonomi masih minus pada kuartal III 2020, ini adalah resesi pertama yang dialami Indonesia sejak 1998.

Jika benar resesi terjadi, dampak seperti apa yang akan ditimbulkan, terutama bagi masyarakat kelas bawah?

Naiknya angka kemiskinan

Pakar Finansial Ahmad Gozali mengatakan dampak resesi ekonomi, terutama pada masyarakat kelas bawah adalah tingkat pengangguran yang bertambah.

"Produksi dalam negeri berkurang otomatis lapangan kerja juga berkurang. Hal ini menyebabkan naiknya angka kemiskinan," kata Gozali saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Ucapan Manis Rizky Billar di Ulang Tahun Lesty Kejora Dikomentari Dinda Hauw, Sebut Sepertiga Malam

Kisah Made Sukartayasa, Duda Asal Buleleng yang Nikahi 2 Wanita dalam Kurun 6 Hari

Inpres Terbaru Diterbitkan Jokowi, Kepala Daerah Bisa Beri Sanksi Pelanggar Protokol Kesehatan

Selain itu, resesi juga bisa menyebabkan deflasi atau penurunan harga, tapi resesi yang berkelanjutan justru menyebabkan hyper inflasi (kenaikan harga sangat tinggi).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved