Corona di Dunia

Inggris Masuk Jurang Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Minus 20,4 Persen, Ini Penyebab dan Dampak Resesi

Editor: Kambali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Big Ben yang terletak di Kota London, Inggris.

Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami PDB negatif, adanya kenaikan tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan terjadinya kontraksi di pendapatan manufaktur untuk periode waktu yang panjang.

Sementara, melansir dari Forbes, pengertian resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Sedangkan Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) otoritas yang dipercaya menentukan mulai dan berakhirnya resesi di AS mengartikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung lebih dari beberapa bulan.

Biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan ritel.

Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau dalam ekonomi suatu negara.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai resesi, seperti yang disarikan Kontan dari Forbes:

Penyebab Resesi 

Ada beberapa yang menyebabkan resesi, mulai dari goncangan ekonomi secara tiba-tiba hingga dampak dari inflasi yang tidak terkendali. 

Berikut beberapa penyebab resesi.

1. Guncangan ekonomi yang tiba-tiba

Wabah virus Corona yang memukul sektor ekonomi di seluruh dunia, adalah contoh yang lebih baru dari goncangan ekonomi yang tiba-tiba.

Contoh lain, pada 1970-an, OPEC memutus pasokan minyak ke AS tanpa peringatan, menyebabkan resesi, belum lagi adanya antrean tak berujung di pompa bensin.

2. Utang yang berlebihan

Ketika individu atau dunia usaha mengambil terlalu banyak utang, mereka bisa terjebak ke gagal bayar utang. 

Terjadinya gagal bayar ini lah yang membuat kebangkrutan dan membalikkan perekonomian. 

Halaman
1234

Berita Terkini