TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Salah satu tenaga kontrak di Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Bali, meninggal dunia di Ruang Lely RSUD Buleleng, Rabu (26/8/2020) sekira pukul 10.00 Wita.
Diduga, ia meninggal dengan hasil swab test positif Covid-19.
Plt Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika ditemui di ruang kerjanya, mengatakan salah satu stafnya itu sejatinya izin tidak masuk kerja karena sakit, sejak Jumat (7/8/2020) lalu.
Hingga beberapa hari kemudian, ia mendegar kabar stafnya tersebut dirawat intesif di RSUD Buleleng, karena memiliki riwayat sakit jantung.
Selain itu, hasil swab test staf yang identitasnya dirahasiakan itu juga diduga positif Covid-19, sehingga pihak medis memutuskan merawatnya di Ruang Lely, yang merupakan ruang isolasi khusus pasien Covid-19.
Namun demikian, Astika menyebut hingga saat ini pihaknya belum menerima data resmi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, yang menyatakan jika stafnya itu meninggal dengan hasil swab positif Covid-19.
Kendati demikian, sebagai upaya mencegah terjadinya penularan Covid-19, Astika telah mengintruksikan 8 staf di Bidang Pembinaan SD untuk Bekerja Dari Rumah (BDR), sejak Senin (24/8/2020) kemarin.
Imbuh Astika, aktivitas stafnya yang meninggal ini sejatinya tidak begitu padat di lapangan, sehingga jumlah kontak erat tidak terlalu banyak.
Sebab, tupoksi almarhum hanya melakukan pendataan terhadap bantuan poko-posko drop out dan mengurus beasiswa.
"Almarhum ini orangnya sangat ramah, periang, dan dia adalah orang seni gamelan. Info yang saya terima dia punya penyakit jantung juga. Mengingat ada 8 staf yang harus BDR, pelayanan tidak begitu terkendala karena saat ini belum ada aktivitas terkait rekonsiliasi dari dana BOS, beasiswa dan aktifitas kegiatan yang sifatnya lomba-lomba," tutup Astika.
Sementara Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, hingga saat ini dirinya masih menunggu laporan kornologi pasien selama dirawat di RSUD Buleleng, dari Dinas Kesehatan Buleleng.
Sehingga data almarhum belum masuk di dalam rilis Gugus Tugas.
Namun yang jelas, almarhum memiliki riwayat sakit jantung, sesak nafas, dan pneumonia.
"Jadi belum tahu apakah dia probable, atau positif Covid-19. Saya masih tunggu laporan kronologi dari Dinkes dan RSUD Buleleng. Selain itu Dinkes Buleleng juga harus berkoordinasi dulu dengan Dinkes Provinsi. Mungkin besok (Kamis, red) baru bisa kami memberikan kepastian apakah dia sudah bisa dikategorikan meninggal karena Covid-19 atau tidak," jelas Suyasa.
Almarhum kini telah dikremasi di Setra Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng, sekira pukul 15.00 Wita, dibantu petugas BPBD Buleleng.