“Saya menghaturkan terima kasih tak terhingga.
Meski saya orang baru di kancah politik, rekan-rekan di Nasdem dan Gerindra sedikit pun tak ada ragu bahwa saya mampu diberi amanah untuk berkompetisi di pilkada,” tegasnya sembari mengatakan kami justru berhutang budi kepada Nasdem dan Gerindra, karena belum mampu menunaikan komitmen kami untuk menghadirkan perubahan di Badung.
Di sisi lain, I Wayan Muntra juga mengatakan hal yang sama.
Dirinya mengaku sependapat dengan apa yang dikatakan I Gusti Agung Diatmika.
“Tapi saya akan tetap berjuang meski tidak bisa bertarung pada pilkada 2020. Saya bisa tetap secara pribadi membantu masyarakat,” katanya.
Pihaknya pun mengaku merasa bangga dengan bergabung bersama Partai Nasdem dan Gerindra.
Namun merasa sangat kecewa dengan perlakuan partai Golkar.
“Saya kecewa dengan apa yang dilakukan induk partai saya, atau partai Golkar.
Golkar telah memproses saya dari bawah dari KRBB hingga partai lain gabung. Namun yang lolos rekomendasi hanya partai Nasdem dan Gerindra,” katanya.
Muntra sangat menyayangkan keputusan partai Golkar, padahal dirinya sendiri sebagai kader Golkar yang ikut membangun Golkar di Badung.
Namun saat pilkada ini dirinya tidak mendapat rekomendasi untuk bertarung.
“Ada apa sebetulnya ini, dan kenapa keputusan Golkar seperti itu. saya bertanya tanya dan sampai saat ini saya tidak tahu,” akunya
Lanjut Muntra menegaskan jika dirinya tidak akan berhenti sampai disini, meski tidak bisa bertarung dirinya akan tetap ada di tengah-tengah masyarakat.
“ Dalam pilkada ini kan saya hanya memohon dan menunggu namun hasilnya seperti ini,” tukasnya. (*)