MotoGP 2020

MotoGP 2020 Makin Seru Bukan Karena Abesennya Marquez, Tapi Karena Ban Baru Michelin

Editor: M. Firdian Sani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marc Marquez di motoGP 2019.

TRIBUN-BALI.COM - MotoGP 2020 menghadirkan banyak kejuatan, mulai dari sang juara bertahan, Marc Marquez yang alami cidera parah, insiden mengerikan Maverick Vinales dan Johann Zarco, hingga mulai muncul pemenang baru.

MotoGP 2020 juga tampak makin seru dan sulit ditebak akan siapa pemenang race selanjutnya.

Namun serunya  persaingan MotoGP bukan karena Marquez absen, namun karena ban baru dari Michelin. 

Dominasi Marc Marquez dalam tiga musim terakhir terancam runtuh pada MotoGP 2020 setelah mengalami nasib kurang mujur pada seri balap pertama musim ini.

Membalap di hadapan publiknya sendiri, Marquez mengalami kecelakaan hebat saat menjalani balapan MotoGP Spanyol 2020 di Sirkuit Jerez.

Akibat insiden tersebut, Marquez pun mendapat cedera retak lengan kanan dan terpaksa menepi sekitar 2-3 bulan ke depan.

Fakta inilah yang membuat peluang Marquez untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP-nya mengecil.

Man City Tawarkan Gaji hingga Rp 10 Triliun kepada Lionel Messi

Apalagi, pasca-Marquez cedera, persaingan di antara para pembalap MotoGP jadi sengit.

Dalam lima balapan MotoGP 2020 yang telah tuntas digelar, ada empat pembalap berbeda yang sukses menjadi pemenang.

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, tercatat mengoleksi dua kemenangan, sementara Brad Binder (Red Bull KTM), Andrea Dovizioso (Ducati), dan Miguel Oliveira (KTM Tech 3) masing-masing menang sekali.

Persaingan ketat inilah yang kemudian membuat bos Michelin, Piero Taramasso, angkat bicara.

Dalam sebuah kesempatan, Taramasso menilai ketatnya kompetisi MotoGP 2020 bukan karena Marc Marquez absen, melainkan ban Michelin yang mampu mendongkrak performa para rider lain.

Valentino Rossi Didukung Juarai MotoGP 2020, Ini Jadwal dan Klasemen Jelang Seri MotoGp San Marino

Kinerja baik ban Michelin itulah yang membuat para pembalap kini harus jeli dalam menentukan setelan mesin, selain pemilihan pemakaian ban.

"Anda harus bekerja di setiap lintasan yang ada, Anda tak dapat menemukan setelan ajaib yang dapat bekeja dengan baik di setiap sirkuit," kata Taramasso, dilansir BolaSport.com dari Paddock GP.

"Setiap lintasan mempunyai karakteristik yang berbeda, seperti konfigurasi dan tingkatan dari grip atau daya cengkeram, hal itu adalah hal yang normal," ujar dia menambahkan.

Halaman
12

Berita Terkini