Kinerja Gubernur Bali

3 Hal Penting Selama 2 Tahun Kepemimpinan Koster dan Cok Ace, Termasuk Pelabuhan Segitiga Emas

Penulis: Meika Pestaria Tumanggor
Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyampaian pertanggungjawaban 2 tahun pencapaian kinerja kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur Bali periode 2018-2023 di Gedung Ksirarnawa Art Center, Sabtu (5/9/2020)

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) telah berjalan dua tahun.

Keduanya dilantik pada 5 September 2018 lalu.

Pada Sabtu (5/9/2020) di Gedung Ksirarnawa Art Center, Denpasar, Bali, keduanya menyampaikan pertanggungjawaban 2 tahun pencapaian kinerja kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023.

Selama 2 tahun memimpin pemerintahan, Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati telah memberikan warna baru.

2 Tahun Kepemimpinan Koster-Cok Ace, Koster Siap Ngayah secara Total, Lascarya, Niskala, Sekala

Mulai dari peraturan yang dikeluarkan, prestasi yang diraih hingga infrastruktur yang dibangun.

Berikut rangkuman hal-hal penting telah dilakukan Gubernur Koster dan Wakil Gubernur Cok Ace selama kepemimpinannya:

1. Mengeluarkan 40 peraturan

"Selama 2 tahun kami sudah mengeluarkan 40 peraturan yang terdiri atas 15 Peraturan Daerah dan 25 Peraturan Gubernur. Keseluruhannya merupakan landasan hukum untuk menata pembangunan Bali," kata Gubernur Bali, Wayan Koster.

Menurut Koster, peraturan tersebut terkait dengan 5 bidang prioritas pembangunan Bali.

Kelima prioritas tersebut meliputi (1) pangan, sandang, dan papan, (2) kesehatan dan pendidikan, (3) jaminan sosial dan ketenagakerjaan, (4) adat, agama, tradisi, seni dan budaya, (5) dan pariwisata.

"Ini diatur progresif, transpotmatif dan inovatif," kata Koster.

2. Prestasi yang diraih

Gubernur Bali, Wayan Koster  mengatakan selama dua tahun kepemimpinannya telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 3.78 persen.

Sehingga Bali menempati peringkat 1 dalam kelompok provinsi dengan angka kemiskinan terendah secara nasional. 

"Ini prestasi yang pertamakali bisa melampaui Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya selalu di bawah Jakarta," kata Koster.

Halaman
1234

Berita Terkini