ICOSBIT 2020, Lesunya Ekonomi Dampak Pandemi Covid-19 Dibahas dalam Konferensi Internasional FEB UNR

Penulis: Adrian Amurwonegoro
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana ICOSBIT 2020 yang digelar secara semi daring di Auditorium UNR Denpasar, Bali, pada Sabtu (5/9/2020).

Adapun output dari konferensi ini adalah dalam bentuk jurnal internasional bereputasi terindeks scopus.

Ade menyebut jumlah peserta yang mengikuti ICOSBIT 2020 sebanyak 45 orang dengan tema diambil berkaitan terhadap inovasi dan teknologi.

"Sekarang yang diperlukan dalam menghadapi pandemi supaya bisa bertahan adalah inovasi-inovasi dengan memasukkan unsur teknologi. Karena itu keduanya dirasa penting untuk dikuasai," paparnya.

Lebih jauh, Ade menjelaskan, tujuan ICOSBIT adalah untuk melihat masukan-masukan dari para akademisi sehingga jika sudah selesai dan dipublikasikan harapannya bisa nenjadi referensi banyak orang.

Dampak dari pandemi juga menimbulkan resesi ekonomi, resesi ini telah berdampak pada semua sektor.

Ia mencontohkan saat terjadi krisis di Indonesia tahun 1998, UMKM yang levelnya menengah ke bawah masih bisa bertahan, tetapi sekarang dampaknya ke semua lapisan.

“Hasil penelitian ini juga nanti bisa diplikasikan di berbagai macam sektor, seperti perusahaan, industri, pemerintah untuk mengelola kebijakannya,” ucapnya.

Pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah untuk memberikan bantuan-bantuan dalam bentuk insentif di bidang pendidikan, kesehatan, UMKM dan tenaga kerja.

“Yang bisa kita lakukan sekarang adalah sama-sama berjuang baik dari lapisan atas hingga bawah, untuk berkolaborasi,” tuturnya.

Masyarakat bawah diharapkan untuk proaktif berburu informasi, seperti beberapa waktu lalu saat pemerintah menyalurkan BLT Rp 600 ribu per bulan bagi UMKM. Di samping itu, masyarakat harus bijak dalam melakukan pengelolaan keuangan personal.

“Dalam kondisi normal kita harus menyediakan dana darurat 3 hingga 6 bulan dari penghasilan kita. Maka saat terjadi resesi seperti sekarang, kalau dari dulu itu dilakukan maka setidaknya selama 6 bulan pandemi ini keuangan kita bisa aman,” jelasnya.

Ia juga memberikan masukan kepada pemerintahz agar sosialisasi program-program pemerintah yang dilakukan harus menyentuh lapisan masyarakat bawah.

Sejumlah pemateri dalam konferensi internasional ini sangat concern melihat dampak pandemi terhadap sustainability bisnis di Indonesia dan dunia di masa pendemi.

Adapun dalam ICOSBIT 2020 ini menghadirkan sejumlah keynote speaker, antara lain Prof. Dr. Abdul Talib Bin Bon asal Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, yang menyampaikan materi dengan judul The Impact of Research and Knowledge

Dr. Ayu Okvitawanli dari Universitas Ngurah Rai, meyampaikan materi dengan judul The Shift of Power from Labor to Technological Advances.

Halaman
123

Berita Terkini