TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali merupakan salah satu daerah yang mengalami dampak ekonomi paling parah di Indonesia akibat Pandemi Covid-19.
Maklum, Bali selama ini sangat tergantung dari dunia pariwisata.
Untuk itu, saat pariwisata domestik mulai dibuka, Badan Intelijen Negara (BIN) langsung terjun ke Bali untuk memastikan agar terwujud pariwisata yang aman berdasarkan protokol kesehatan (Prokes).
Kehadiran BIN juga berupaya memastikan bahwa konsep pariwisata di Bali telah menerapkan prokes secara ketat dan baik sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019.
• Peringati HUT ke-11, Aston Kuta Hotel & Residence Gelar Donor Darah dan Bagi-bagi Sembako
• Sebagian Besar Fastboat di Pelabuhan Padang Bai yang Menuju Gili Trawangan NTB Belum Beroperasi
• Berikut Cara Menurunkan Kolesterol yang Tinggi, Ketahui Penyebab dan Faktor Risikonya
Hal itu disampaikan Deputi Komunikasi dan Informasi BIN, Dr. Wawan Hari Purwanto saat menggelar jumpa pers usai diskusi bertajuk Mengawal Bangkitnya Pariwisata Bali Aman Berdasarkan Protokol Kesehatan Demi Pemulihan Perekonomian Bali yang digelar Forum Komunikasi antar Media Bali Bangkit di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (10/9/2020).
“Kehadiran BIN merupakan representasi hadirnya negara dalam mewujudkan pariwisata aman berdasarkan protokol kesehatan di tengah pandemi ini,” kata Wawan.
Selain itu, hadirnya BIN juga bertujuan mendukung kembalinya pertumbuhan pariwisata di tanah air khususnya Bali yang aman berdasarkan protokol kesehatan.
Keyakinan wisatawan nusantara bahwa Bali telah dapat dikunjungi harus juga ditunjang oleh keberhasilan Pemerintah Bali dalam mengendalikan laju penularan Covid-19.
Beberapa indikator tersebut diantaranya adalah tidak adanya cluster baru Covid-19 di berbagai titik destinasi dan angka kesembuhan yang semakin baik.
Menurut Wawan, kebijakan pembukaan pariwisata Bali yang aman berdasarkan protokol kesehatan bagi wisatawan domestik yang saat ini berlangung merupakan upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian masyarakat Bali.
Relaksasi ini tentunya harus diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan konsisten.
Berdasarkan data Pemprov Bali, per Agustus 2020 pekerja yang dirumahkan sebanyak 73.631 orang. Sedangkan yang di PHK 2.667 orang.
Sementara dari segi pendapatan, Bali kehilangan Rp 9,7 triliun setiap bulannya.
Tekanan berat bagi pariwisata Bali juga tercermin dari kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali pada Juni 2020.
• Aurelio De Laurentiis Presiden Napoli Positif COVID-19
• Janda Muda Ngaku Diajak Berhubungan di Mobil oleh Oknum Pejabat Pemprov, hingga Video Call Mesum
• Baik Dikonsumsi, 14 Makanan Ini Diklaim Ampuh untuk Turunkan Panas Demam
Berdasarkan data BPS Bali kunjungan wisatawan hanya tercatat 32 kunjungan atau turun 99,99 persen dibandingkan dengan kedatangan pada Juni 2019 yang sebanyak 549.516 kunjungan.