TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Gianyar sempat tutup karena seorang pegawai terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa (8/9/2020) lalu.
Namun saat ini kantor telah dibuka. Para pegawai pun sudah bekerja seperti biasa.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Selasa (22/9/2020), para pegawai kembali bekerja pada Senin (13/9/2020).
Namun saat itu belum benar-benar efektif, karena bertepatan dengan Hari Raya Galungan.
Baru efektif sejak Senin (21/9/2020).
Secara kumulatif, tutupnya kantor Diskominfo Gianyar ini hanya selama tiga hari kerja. Sementara sisanya, mereka tutup karena hari raya.
• Mahasiswi Diduga Diperkosa 7 Pria Secara Bergiliran di Hotel di Makassar, Prarekonstruksi Ungkap Ini
• Sudah Lama Cerai, Gisel Akui Masih Sayang Gading Marten: Banget Malah Sebetulnya
• Hujan Deras, Saluran Irigasi di Banyar Nyuh Aya Klungkung Jebol
Kepala Diskominfo Gianyar, Cokorda Gede Rai Widiarsa Pemayun mengatakan, secara kumulatif kantornya hanya ditutup selama tiga hari.
Hal tersebut sesuai instruksi Bupati Gianyar, Made Mahayastra agar tidak menutup kantor terlalu lama.
Menurut Cok Rai, saat ini pegawai telah bekerja seperti biasa, dan kondisi pegawai dalam keadaan sehat.
"Astungkara, semua pegawai dalam kondisi sehat. Sterilisasi kantor sudah kami lakukan selama tutup," tandasnya.
• Update Covid-19: 1.248 Orang dalam Perawatan di Bali, Kemarin Indonesia Tambah 4.176 Kasus Positif
• Klaster Perkantoran di Denpasar, 138 Pegawai Swasta dan BUMN Positif Covid-19, GTPP Imbau Waspada
• Sidang Perkara Jerinx, Majelis Hakim Skor Sidang Dua Kali
Bupati Gianyar, Made Mahayastra sebelumnya mengatakan, ketika dalam suatu kantor pemerintahannya terpapar Covid-19, ia tidak akan menutup dalam waktu lama.
Sebab hal ini berkaitan dengan pelayanan publik. Namun dibukanya kantor tersebut harus sesuai dengan prosedur, yakni pegawai dipastikan dalam kondisi sehat.
"Tidak boleh menutup kantor lama-lama. Setelah pegawai dicek kesehatannya, dan dinyatakan sehat, setelah itu harus bekerja lagi. Sebab ini berkaitan dengan pelayanan publik," ujarnya. (*)