5 Kuliner Khas Kuningan di Bali, Ada yang Melambangkan Kemakmuran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasi kuning pada banten untuk Hari Raya Kuningan

TRIBUN-BALI.COM - Hari Raya Kuningan akan dirayakan umat Hindu pada Sabtu (26/7/2020) mendatang.

Bertepatan dengan Saniscara Keliwon, Wuku Kuningan.

Sebelumnya, umat Hindu telah merayakan Hari Raya Galungan, pada Rabu (16/9/2020).

Dalam perayaan Hari Raya Kuningan, masyarakat Bali tidak lepas dari hidangan khas.

Hidangan dibuat untuk sesajen dan untuk santapan.

Berikut hidangan kuliner khas Bali yang hadir saat Hari Raya Kuningan, seperti nasi kuning dan calon, lawar, dodol, tape, dan apem.

1. Nasi Kuning dan calon

Nasi kuning pada banten untuk Hari Raya Kuningan (Tribun Bali/Ida Ayu Made Sadnyari)

Hidangan nasi kuning melengkapi sesajen saat Hari Raya Kuningan.

Nasi kuning diletakkan dalam selanggi (bahan dari daun nangka atau ron dan janur kuning).

Dilengkapi dengan lauk calon (daging ayam dan kelapa yang dibentuk bulat dan digoreng).

Subak Kali Kembar Desa Baluk Panen Padi di Hari Tani Nasional

5 Resep Telur Dadar Enak dan Lezat, Wajib Dicoba Nih!

Berkeliling, Celuluk Bagikan 1200 Masker di Pasar Badung

Selain itu, juga berisi saur (serundeng), kacang, telur, sayur-sayuran (kacang panjang, rumput laut, pare, terong, dll).

Hidangan nasi kuning dihaturkan sebagai lambang kemakmuran, serta rasa syukur dan ucapan terima kasih atas anugerah pangan yang tidak ada habisnya.

Serta sebagai doa semoga tidak pernah kekurangan makanan, hidup makmur.

Nasi Kuning disantap bersama saat upacara selesai, biasanya Hari Raya Kuningan dilaksanakan pagi-pagi.

2. Lawar

Ilustrasi lawar Babi (Net)

Selain nasi kuning, biasanya masyarakat Bali juga membuat lawar.

Aneka jenis lawar disajikan, seperti lawar nangka, lawar kelungah, lawar kacang panjang, lawar 

Lawar merupakan makanan khas yang selalu ada di setiap upacara, seperti piodalan, saat Hari Raya Galungan juga masyarakat Bali membuat lawar.

Bahannya adalah sayuran dan daging yang dicincang.

Menggunakan bumbu khas Bali yang disebut base genep, juga sambal sere, sayur, daging cincang dan bumbu dicampur rata.

Ngelawar biasanya dilaksanakan oleh anggota keluarga bersama-sama, ini menggambarkan kerja sama dan gotong-royong sehingga pekerjaan bisa selesai dengan lebih cepat, pekerjaan yang terasa berat menjadi lebih ringan.

Ini 5 Manfaat dari Telur untuk Kecantikan Kulit Anda, Mengecilkan Pori-pori hingga Mengatasi Jerawat

Tradisi Tajen di Pura Hyang Api Gianyar Tetap Berlangsung

Dimulai Besok, Berikut Jadwal Uji Coba Timnas U-19 Indonesia vs Bosnia Herzegovia

3. Dodol

Dodol yang cirinya kenyal dan manis merupakan hidangan yang tidak pernah ketinggalan saat Hari Raya Kuningan, demikian juga saat Galungan.

Dodol biasanya dibuat dari ketan atau injin.

Warnanya ada yang cokelat, ada juga yang warna warni, seperti warna merah, hijau, putih, pink, dan warna lainnya, biasanya menggunakan gula putih.

Buleleng terkenal sebagai daerah pembuat jajanan Dodol.

Biasanya, distributor menyalurkan dodol Buleleng ke Denpasar dan kabupaten lainnya di Bali.

Dodol Buleleng (Tribun Bali/Ida Ayu Made Sadnyari)

4. Tape

Tape juga menjadi sajian dan pelengkap sesajen Hari Raya Kuningan.

Tape rasanya manis dan semakin enak dimakan dengan jajan uli.

Tape ada yang dibuat dari nasi.

Ada juga dari ketan maupun injin.

Tape yang umum dibuat saat Kuningan adalah tape ketan.

Biasanya tape dibuat dua atau tiga hari jelang Kuningan.

Dibungkus daun pisang atau ditempatkan dalam mika.

Tape ketan hijau (instagram @jajansahabi)

5. Apem

Apem adalah jajan yang dibuat dari tepung beras.

Rasanya manis dan bentuknya cantik karena mekar merekah.

Apem selalu ada saat Hari Raya Kuningan, melengkapi sesajen soda.

Warna warni apem memberi keceriaan dan melambangkan rasa syukur. 

Bagaimana Tribuner, mana hidangan khas yang mau persiapan untuk Hari Raya Kuningan?

Berita Terkini