Corona di Bali

Meski Belum Ada Surat Resmi, Pemkot Denpasar Imbau Masyarakat Tak Pakai Masker Scuba dan Buff

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masker scuba tidak disarankan

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Belakangan pemerintah mengatakan jika masker scuba dan buff tak efektif dalam hal pencegahan penularan Covid-19.

Dikatakan bahwa keefektifan masker ini dalam menyaring debu, virus maupun bakteri hanya 5 persen.

Terkait hal tersebut, Pemkot Denpasar melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar mengimbau masyarakat tak menggunakan masker jenis scuba dan buff ini.

Rayakan Dies Natalis Kampus ke-58, Alumni Unud Lahirkan Ikayana Creative Movement

VIDEO: Bolu Pisang Cinnamon Bertabur Almond dan Cocochips Enak, Praktis Tanpa Dimixer

Jalani Sidang Online Lanjutan, Jerinx SID Mengaku Sangat Sehat, Ini Link Live Streamingnya

Kepada Andre Taulany, Sule Mengaku Pacaran Dengan Nathalie Holscher

“Kami imbau jangan memakai itu, karena melihat dari keefektifannya, dikatakan masker ini kurang efektif sehingga tidak disarankan untuk dipakai,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat diwawancarai Selasa (29/9/2020) siang.

Walaupun demikian, pihaknya mengaku, sampai saat ini belum ada edaran secara resmi terkait tidak disarankannya masker ini untuk digunakan dalam mencegah penularan Covid-19.

“Kami imbau menyikapi informasi tersebut dengan baik dengan menggunakan masker yang lebih tebal yang mampu melindungi dari droplet. Ini bukan untuk diri sendiri saja, tapi juga untuk orang lain dan keluarga kita,” katanya.

Sebelum Masuk Ruang Sidang, Jerinx: Saya Sehat Banget  

BREAKING NEWS - Sidang Lanjutan, Jerinx dan Tim Hukum Akan Bacakan Nota Keberatan

Penerbit Erlangga Serahkan Bantuan 25 Wastafel ke Sekolah di Denpasar dan Badung

Jika seandainya menggunakan masker scuba, Dewa Rai meminta untuk melapisinya dengan tissue sehingga lebih tebal.

Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan walaupun sedang berada di rumah.

Hal ini karena selain adanya klaster pasar, perkantoran, maupun upacara, belakangan juga ada banyak kasus positif Covid-19 klaster keluarga.

  

Ular Piton 4 Meter di DAM Suwung, Petugas BPBD Ceburkan Diri ke Sungai Kejar Ular

Pesta Hajatan dengan Dangdutan Berujung Hukum, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Jadi Tersangka

Jawaban TVRI Kelas 1-3 SD: Membandingkan dan Mengurutkan Benda dan Bilangan

“Untuk kepentingan keluarga karena banyak kasus positif, ada suami menulari istri atau sebaliknya, jadi lebih baik menggunakan masker saat berada di rumah termasuk melakukan protokol kesehatan lainnya,” katanya.

Semua itu juga kembali pada diri masing-masing.

Apalagi saat salah satu anggota keluarga sedang sakit seperti flu, ataupun demam, maka semestinya menggunakan masker.

Pedagang Pantai Kuta Masih Menutup Lapak Dagangan

Warga Tanjung Benoa Kembali Dirikan Baliho Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Ada Apa?  

“Sekarang bagaimana caranya menjaga anggota keluarga agar tidak terpapar. Kalau demam, pilek, ya ikuti protokol kesehatan dan gunakan masker,” katanya.

“Kami imbau, kalau merasa kondisi kurang bagus, pakai masker di rumah. Namun semua kembali kepada kesadaran dan keyakinan masing-masing,” imbuhnya. (*)

Berita Terkini