TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 memukul beragam sektor usaha ekonomi.
Tidak sedikit dari perusahaan memilih gulung tikar daripada menunggu ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir.
Sektor bisnis pendidikan juga tidak luput dari terjangan badai pandemi.
Itulah yang dirasakan oleh Ni Putu Arie Utami, owner Anemone Reading School yang memiliki ratusan cabang tersebar di Indonesia.
Wanita yang akrab disapa Ammy tersebut bercerita tentang bagaimana badai pandemi Covid-19 sempat memporak-porandakan usahanya, mulai dari peserta bimbel mulai berkurang hingga harus menutup seluruh cabang hingga waktu yang lama.
Ammy pertama terjun ke bisnis dunia pendidikan pada 2007 lalu.
Dia membuka lembaga bimbel cara baca tulis ajaib di Denpasar, Provinsi Bali.
• Tak Hanya Jualan Online dan Youtuber, 5 Inspirasi Pekerjaan untuk Menambah Penghasilan
Bisnisnya berkembang pesat dari tahun ke tahun.
Pada Maret 2016 lalu, Ammy berhasil membuka 42 cabang di seluruh Pulau Bali dan berencana akan melakukan ekspansi ke luar Pulau Bali.
Hanya butuh empat tahun saja, Anemone Reading School sudah merambah ke pasar Indonesia bagian Barat.
Kini ada 130 cabang baru yang tersebar di kota-kota besar seperti Medan, Tangerang, Yogyakarta, Surabaya, dan Banyuwangi.
"Satu lagi di Jakarta kita mau buka, sekarang masih masa training," kata dia saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (30/9/2020).
• Ingin Masuk Sekolah Kedinasan? Ikuti Program Bimbel di Bina Taruna Wiratama
Tapi pertumbuhan bisnisnya kini tersendat, tidak lain penyebabnya adalah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.
Terlebih puluhan cabang yang berada di Pulau Bali.
Tak ada lagi murid, guru dirumahkan