Sebanyak 349 kasus meninggal di antaranya berasal dari Jembrana 10 orang, Tabanan 32 orang, Badung 39 orang, Denpasar 69 orang, Gianyar 56 orang, Bangli 28 orang, Klungkung 14 orang, Karangasem 47 orang, Buleleng 49 orang, dan WNA 2 orang.
Dana Desa Adat
DPRD Bali juga mengapresiasi Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah memberikan dana tambahan kepada Satgas Gotong Royong desa adat di Bali.
Dana tambahan yang disalurkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) Perubahan Semesta Berencana 2020 itu diberikan guna mengatasi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Saudara Gubernur yang telah memberikan bantuan dana Rp 50 juta pada Anggaran Perubahan APBD Tahun 2020 kepada Satuan Tugas Gotong Royong Desa Adat," kata Rawan.
Menurut Rawan, dengan adanya bantuan dana tersebut sangat membantu kegiatan Satgas Gotong Royong desa adat di Bali sebagai biaya sekala dan niskala dalam menangani pandemi Covid 19.
Sebelumnya, Koster kembali memberi suntikan dana operasional kepada 1.493 desa adat se-Bali dengan total anggaran sebesar Rp 74,65 miliar.
Dengan anggaran tersebut, masing-masing desa adat akan memperoleh dana sebesar Rp 50 juta.
Dana itu digunakan untuk kembali mengaktifkan Satgas Gotong Royong dan diharapkan dapat menekan angka kasus positif Covid-19 di Bali.
Koster mengatakan, dana ini merupakan realisasi APBD-Perubahan Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2020.
“Karena dana desa adat sebesar Rp 300 juta yang diberikan di awal tahun itu sebagian sudah dipakai untuk penanganan Covid-19, baik pencegahan maupun juga untuk pemberian bantuan berupa pangan kepada masyarakat di desa, dan ternyata masih terus berlangsung,” kata Koster saat menyerahkan dana tersebut secara simbolis kepada perwakilan Majelis Desa Adat (MDA) kabupaten/kota se-Bali di Wantilan Kertha Sabha, Denpasar, Rabu (7/10) lalu.
Menurutnya, Satgas Gotong Royong yang ada di desa adat telah menunjukkan peran yang sangat penting dalam upaya pengendalian Covid-19 di Bali.
Seiring berjalannya waktu, pandemi Covid-19 ternyata sampai saat ini ternyata belum juga berakhir.
Padahal, waktu, tenaga dan dana operasional desa adat telah terkuras yang mempengaruhi kinerja Satgas Gotong Royong.
Koster berharap dana operasional ini bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh desa adat, khususnya untuk penanganan Covid-19 dan mengaktifkan kembali Satgas Gotong Royong di desa adat.