Wiki Bali

WIKI BALI - Usada, Pengobatan Tradisional Bali, Ada Hubungannya Dengan Husada?

Penulis: Anak Agung Seri Kusniarti
Editor: Alfonsius Alfianus Nggubhu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Ia menjelaskan, praktisi Usada disebut balian dan balian ini ada beberapa jenisnya.

Di antaranya balian Usada, balian ketakson, balian kapican dan balian campuran.

“Sistem Usada Bali disebut gering sakit untuk manusia, sasab untuk binatang, dan merana untuk tumbuh-tumbuhan,” jelasnya.

Tentunya, Usada tidak serta merta sama dengan pengobatan modern saat ini.

Sebab, kata dia, pengobatan modern berasal dari dunai barat seperti Eropa yang merupakan basis ilmu kedokteran.

Sementara Usada berasal dari Weda yang asal muasalnya dari India.

Lanjutnya, medis modern mengutamakan ukuran yang pasti berdasarkan hasil laboratorium.

Baik pemeriksaannya maupun pengobatannya, dan diakui secara legal formal.

Sedangkan Usada merupakan kearifan lokal, literaturnya ada, user atau pasiennya ada, dengan praktisi disebut balian.

“Sementara medis modern praktisinya disebut dokter, dan departemennya disebut departemen kesehatan,” ujarnya.

Sementara medis tradisional atau Usada, belum ada departemen tersendiri dan masih di bawah kesehatan tradisional.

Untuk balian sendiri, belum pernah diangkat oleh pemerintah serta masih praktik secara emperis komplementer.

Baca juga: Apa Anda Memiliki Pasangan dengan Zodiak yang Sama? Ini Baik dan Buruknya

Baca juga: Fakta Pembunuhan Wanita Kerabat Jokowi, Dieksekusi di Kandang Ayam, Dipukul Linggis Lalu Dibakar

Baca juga: Berkat Hasil Temuan Terapi Penyembuhan Pasien Covid-19, Gadis Muda Ini Dapat Hadiah Rp 366 Juta

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta 23 Oktober 2020, Virgo Jangan Bertengkar, Aquarius Jangan Menunda Hal Penting

“Pergub Nomor 55 Tahun 2019, dan Permenkes Nomor 27 Tahun 2017, menyiratkan praktek terintegrasi dokter atau balian naskestrad boleh praktek satu atap bersama dokter dengan persyaratan tertentu,”tegasnya.

Ia menjelaskan, masyarakat bisa ke balian Usada atau balian lainnya, yang penting tujuan utamanya adalah kesembuhan.

Apalagi hingga saat ini, masyarakat Bali masih percaya dengan balian dan kerap datang untuk metamba atau berobat.

Halaman
123

Berita Terkini