Kunjungan DTW Tanah Lot Tembus Seribu Lebih, Libur Panjang Beri Dampak Positif Pariwisata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto : Suasana kunjungan wisatawan di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Rabu (28/10/2020) sore.

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kunjungan wisatawan di hari libur panjang ini memberikan angin segar bagi sejumlah obyek wisata di Tabanan, Bali.

Salah satunya adalah kunjungan ke DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri.

Di hari biasanya selama pandemi Covid-19, kunjungan hanya 300 orang per hari.

Namun, hari pertama libur panjang (28/10/2020) sudah mencapai 1.248 orang yang berkunjung, artinya mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Baca juga: Polres Jembrana Bongkar Kasus Pembuangan Bayi Perempuan di Jembrana dari Buku Catatan

Baca juga: Mabuk, Pemuda Asal Gianyar Kecelakaan Tunggal di Denpasar, Alami Patah Tulang Lutut Kiri

Baca juga: Sudah Didaftarkan & Jadi Peserta BPJS Tapi Belum Terima Subsidi Gaji? Mungkin Begini Penyebabnya

Pihak DTW memprediksi kunjungan akan mencapai angka ribuan selama libur panjang ini.

Menurut data yang diperoleh, jumlah kunjungan ke DTW Tanah Lot dalam empat hari terakhir menunjukan peningkatan.

Rinciannya, pada Minggu (25/10/2020) kunjungan mencapai angka 1.098 orang, Senin (26/10/2020) di angka 521 orang, Selasa (27/10/2020) sebanyak 732 wisatawan, dan Rabu (28/10/2020) kemarin kunjungan kembali meningkat hingga di angka 1.248 orang.

Keseluruhan pengunjung didominasi oleh wisatawan lokal dan sebagian domestik.

Kemudian wisatawan mancanegara hanya 10 orang per hari karena memang wisatawan asing tersebut sudah lama tinggal di Bali.

"Astungkara sudah mulai meningkat pekan terakhir ini. Kemungkinan karena efek dari libur panjang ini," kata Manager Operasional Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Kamis (29/10/2020).

Toya Adnyana melanjutkan, kunjungan di hari libur pertama Rabu (28/10/2020) kemarin kunjungan sudah tembus seribu orang lebih.

Sebab, sejak dibuka beberapa bulan lalu, kunjungan wisatawan per hari hanya di angka 300 orang saja.

"Kalau hari biasa kemarin hanya 300 orang saja, berbeda jika hari normal sebelum pandemi ini kunjungan mencapai 6 ribu bahkan 7 ribu lebih," sebutnya.

Disinggung mengenai persiapan khusus di hari libur panjang ini, dia menyatakan tak ada persiapan khusus.

Pihaknya hanya lebih memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan serta lebih memperketat protokol kesehatan (prokes).

"Tidak ada persiapan khusus, kita lebih ke pengawasan penerapan prokes tersebut. Agar memastikan wisatawan yang berkunjung tetap sehat," tandasnya.

Ulundanu Beratan Sediakan Kopi dan Jaje Bali

Terpisah, Manager Operasional DTW Ulundanu Beratan, I Wayan Mustika mengatakan, kunjungan ke daerah tujuan wisata yang terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Batutiti ini tak terlalu naik signifikan.

Jika hari biasa sebelumnya (saat pandemi) kunjungan hanya di angka 150-200 orang per harinya.

Sedangkan, sejak libur panjang kemarin cenderung naik meskipun tak signifikan.

"Ada kenaikan menjadi 300 lebih wisatawan, kalau biasanya hanya 150 saja. Meskipun tak signifikan kami tetap bersyukur," ujarnya.

Mustika juga menambahkan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk menarik minat pengunjung hanya saja karena situasi dan kondisi saat ini kunjungan bisa dimaklumi.

Pihaknya juga telah merancang peresmian coffee shop dan jaje (jajan Bali) dengan view danau di kawasan tersebut.

Untuk mendapatkannya, pengunjung tinggal memilih paket yang sudah disediakan oleh pihak manajemen di pintu masuk atau loket pembelian tiket masuk.

Disana, petugas akan mengarahkan untuk paket yang diminati oleh pengunjung, seperti paket kopi jaje Bali seharga Rp. 30 ribu, kemudian paket harga Rp. 35 ribu akan mendapatkan nasi goreng.

"Kita juga sudah sediakan coffee shop untuk pengunjung dengan view danau. Rencananya mulai buka 31 Oktober depan atau bertepatan dengan rahina Purnama," jelasnya.

Diharapkan, dengan setelah peningkatan kunjungan di hari libur panjang ini akan terus meningkat kedepannya dan tetap berharap pandemi segera berakhir.

"Semoga saja segera menjadi normal dan pandemi berakhir," harapnya.(*).

Berita Terkini