Pihak berwenang memperingatkan warga di Izmir untuk tidak kembali ke bangunan yang rusak, dengan mengatakan bahwa bangunan itu bisa runtuh dalam gempa susulan yang kuat.
Banyak orang menghabiskan malam di jalanan, terlalu takut untuk kembali ke rumah mereka, bahkan jika mereka tidak mengalami kerusakan menurut laporan kantor berita DHA.
Sejak mengalami hubungan bilateral yang tegang, Yunani dan Turki mengeluarkan pesan solidaritas timbal balik ketika para pemimpin dua negara itu berdiskusi melalui telepon.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Erdogan atas tanggapan positifnya pada panggilan telepon saya," kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Sabtu (31/10/2020) sebelum melakukan perjalanan ke Samos.
Baca juga: Gempa Terkini di Pangandaran, Wisatawan Sempat Panik, Kini Aman dan Kondusif
Hubungan antara Turki dan Yunani sangat tegang, dengan kapal perang dari keduanya berhadapan di Mediterania timur dalam perselisihan mengenai batas-batas maritim dan hak eksplorasi energi.
Ketegangan yang sedang berlangsung telah menyebabkan kekhawatiran akan konflik terbuka antara kedua tetangga dan sekutu NATO itu.
Penyebab dan dampak gempa
Gempa dahsyat melanda Pantai Aegean di Turki dan utara Pulau Samos, Yunani, Jumat (30/10/2020).
Menurut Survei Geologi AS (USGS), gempa berkekuatan 7,0 magnitudo tersebut berpusat di Provinsi Izmir, Turki.
Dikutip dari National Geographic (31/10/2020), penyebab gempa Turki pada 30 Oktober ini antara lain banyaknya pergeseran lempeng tektonik dan gaya seismik lainnya berperan utama di wilayah tersebut untuk gempa bumi yang sering terjadi.
Sebuah gempa bumi dengan perkiraan magnitudo 7 sebelumnya melanda di dekat kota Izmir pada tahun 1688.
Gempa tersebut mengubah bentang alam begitu banyak sehingga permukaannya turun lebih dari satu kaki, dan bangunan yang berguncang roboh dan memicu kebakaran dan menewaskan hingga 16.000 orang.
Baca juga: Minggu Pagi Pangandaran Diguncang Gempa 5,9 Magnitudo, Terasa Kuat Hingga Ciamis dan Tasikmalaya
Pada tahun 1903, gempa bumi berkekuatan 8,2 melanda di dekat Pulau Kythira, Yunani, yang merupakan salah satu gempa Mediterania terbesar yang tercatat oleh instrumen seismik modern.
Sementara antara 1993 dan 1999, beberapa gempa dahsyat yang lebih besar dari 7,0 melanda sepanjang zona utara lempeng Anatolia, segmen tektonik utama yang terletak di bawah Turki.
Secara geologis, wilayah ini terjepit di antara zona pertemuan lempeng Afrika, Eurasia, dan Arab.