Jokowi Tegur Luhut Pandjaitan dan Kepala BKPM, Ini Penyebabnya

Editor: Kander Turnip
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju tampak hadir di Istana.

Mereka diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Selain Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum danHAM Yasonna Laoly, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, dan lainnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ke III ini, yakni minus tiga.

"Kita tahu kemarin di triwulan kedua pertumbuhan ekonomi di angka minus 5,32. Di kuartal ke tiga kita juga mungkin sehari-dua hari ini akan diumumkan oleh BPS juga masih berada di angka minus. Perkiraan kita di angka minus tiga," katanya.

Meskipun cenderung kondisinya masih lebih baik dibandingkan negara lain, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di kuartal ke empat menurut presiden harus terus digenjot.

Sehingga pertumbuhan ekonomi tidak terkontraksi terlalu dalam.

"Sehingga kembali lagi saya sampaikan kuartal 4 ini sangat penting sekali agar bisa memperbaiki lagi. Syukur bisa masuk ke positif di kuartal 4 sehingga belanja spending harus menjadi kejar-kejaran kita semuanya," katanya.

Oleh karenanya Presiden meminta realisasi belanja setiap kementian dan lembaga di periode Oktober hingga Desember atau kuartal terakhir harus semaksimal mungkin.

Karena menurut Presiden sekarang ini konsumsi rumah tangga masih pada posisi minus 4.

"Sehingga menjadi kewajiban kita semuanya untuk memperkuat demand sehingga konsumsi ini akan menjadi lebih baik," pungkasnya. (Tribun Network/fik/wly)

Berita Terkini