"Lalu kemudian meningkatkan kualitas dari produk saya mulai dari kemasannya, pelabelan dan saya pun selalu menghubungi konsumen setelah produk diterima untuk mendapatkan saran atau masukan agar produk ke depannya lebih bagus lagi," ujar Komang Yatik.
Baca juga: Ketimbang Khabib Nurmagomedov, Pengamat UFC Sebut Jon Jones Lebih Layak Jadi GOAT
Baca juga: Absen TC Virtual Timnas U-19 Indonesia, Ini Penjelasan Witan Sulaeman dan Elkan Baggott
Ia juga menyampaikan kepada teman-teman para pelaku UMKM lain kita harus selalu fokus dan semangat.
Pandemi Covid-19 ini harus kita lihat dan pandang sebagai hal positif yang nantinya akan banyak hal yang bisa didapat kalau berpikiran positif.
"Tetap semangat dan fokus juga selalu positif serta terus meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan pemasaran produk, baik di dalam dan luar negeri," imbuhnya.
Kegiatan ini akan dihadiri oleh negara-negara anggota BDF, seperti perwakilan dari Australia dan Fiji dan juga pelaku usaha berbagai negara.
"Kita harapkan kegiatan seperti ini juga bisa menjadi ajang belajar dari best practices, kita bisa menjaring pengalaman baik dari negara-negara BDF dan tentunya kita harapkan ke depannya ada kolaborasi untuk pilar ekonomi," ungkap Agus.
Kegiatan ini dapat terselenggara berkat bekerja sama Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah serta Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Untuk kegiatan webinar selama dua hari ini tercatat peserta yang telah melakukan registrasi lebih dari 850 orang. Ini pertanda animo yang sangat tinggi baik oleh masyarakat kita sendiri maupun peserta mitra Negara BDF," tambahnya.
Hasil dari penyelenggaraan kegiatan selama dua hari ini diharapkan dapat menjadikan BDF menjadi forum yang membawa manfaat real dengan program yang konkrit kedepan.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat meluncurkan Bali Economic Resilence Network sebagai hasil konkrit BDF ke-13 mendatang.(*)