OTT KPK

KPK Tangkap Edhy Prabowo, Arief Poyuono: Tamat Sudah Cita-cita Prabowo Subianto Jadi Presiden

Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore.

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK menjadi tamparan keras bagi Prabowo Subianto.

Pasalnya, selama ini Edhy Prabowo disebut-sebut sebagai kader terbaik Partai Gerindra.

Tak hanya itu, Edhy Prabowo juga sangat dekat dengan sang Ketua Umum Prabowo Subianto.

Hal itu diungkapkan oleh sosok politikus yang juga mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.

"Ini pelajaran besar sekaligus tamparan keras besar Prabowo sebagai boss besarnya Edhy Prabowo," kata Arief Poyuono kepada Tribunnews.com, Rabu (25/11/2020).

Arief Poyuono (kompas)

Arief Poyuono mengatakan, Prabowo Subianto selama ini menyebut bahwa korupsi di Indonesia sudah stadium empat.

Namun justru Edhy Prabowo, anak buah yang asli didikannya sendiri justru menteri pertama di era Presiden Joko Widodo yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

"Ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat, justru Edhy Prabowo, anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri yang menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," ujar Poyuono.

Baca juga: Pernah Disindir Susi Pudjiastuti hingga Diingatkan PBNU, Ini Klaim Edhy Prabowo Soal Ekspor Lobster

Sejak awal Prabowo Subianto yang ingin Indonesia bersih dari KKN harusnya mengingatkan dan melarang para kader dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.

"Contoh saja izin ekspor lobster yang saat ini justru dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi nyata justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," papar Poyuono.

Arief menjelaskan, ditangkapnya Edhy Prabowo turut berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo Subianto dan juga Partai Gerindra.

Dia meyakini, penangkapan Edhy Prabowo turut menamatkan ambisi Prabowo Subianto untuk menjadi presiden RI.

"Maka tamat sudah cita-cita Prabowo jadi presiden Indonesia. Serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas partai Gerindra," kata dia.

Baca juga: Sederet Kebijakan Edhy Prabowo Rombak Regulasi Susi Pudjiastuti, Ekspor Lobster hingga Cantrang

Prabowo Subianto, lanjut Poyuono, harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kader yang berpotensi besar menghancurkan marwah partai.

"Atau jika Prabowo gentleman, dia harus mundur dari kabinet jokowi - Maruf amin serta mundur dari Gerindra," pungkas dia.

Halaman
12

Berita Terkini