Kisah Kulkul Pejenengan Puri Agung Klungkung, Jika Berbunyi Sendiri Tanda Tak Baik Ini Bakal Terjadi

Penulis: AA Seri Kusniarti
Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kulkul Pejenengan di Pura Pejenengan Puri Agung Klungkung

Kemudian dicaritahu apa penyebabnya, dan didapatkanlah bahwa kulkul itu harus kembali ke Puri Agung Klungkung.

Setelah dibicarakan dengan panjak di wilayah Pura Dalem Kresek, akhirnya disetujui kulkul pejenengan harus kembali ke Puri Agung Klungkung tahun 1970 sampai saat ini.

Jro Mangku menyebutkan, kulkul ini adalah raja tan hana di alam niskala Bali.

“Sebab beliau (kulkul) kerap memberikan pertanda tertentu, saat akan terjadi bencana atau marabahaya di Bali dan mungkin Indonesia,” katanya.

Banyak berkembang cerita yang diyakini oleh masyarakat Bali, bahwa bila kulkul pejenengan ini berbunyi merupakan tanda bahaya atau bencana.

“Saya sebagai pengayah selama di sini, memang setiap ada bunyi atau bersuara sendiri, tandanya ada bahaya atau bencana. Itu sudah dipastikan,” tegas Jro Mangku.

Satu di antaranya, sebelum erupsi Gunung Agung beberapa waktu lalu.

Kulkul pejenengan ini sempat berbunyi secara gaib, dengan sendirinya tanpa dipukul oleh siapapun.
Erupsi Gunung Agung pun berjalan cukup lama, walau tidak sampai meletus.

Erupsi membuat warga Karangasem, khususnya di kawasan rawan bencana, mengungsi ke wilayah lain.
“Ada yang ke Klungkung membawa barang berharga dan pratima serta hal lainnya,” jelasnya.

Tanpa ditepak atau dipukul siapapun, kulkul ini akan bersuara gaib memberi pertanda buruk akan terjadi.

Suaranya tidak hanya didengar di Bali, tapi sampai luar Bali.

Saat Gunung Agung erupsi, misalnya, Raja Yogyakarta Sri Sultan juga dikatakan mendengar suara kulkul pejenengan.

“Bahkan kadang suara kulkul didengar sampai di Lombok, ketika Gunung Rinjani bergejolak,” sebutnya.

Dituturkan Jro Mangku, setelah Sri Sultan mendengar suara kulkul ini kemudian memberitahu Ida Dalem Semaraputra agar warga Bali berhati-hati.

Jro Mangku pun dipanggil oleh Ida Dalem, untuk ngayah di pura agar jagat Bali tetap rahayu.

Halaman
123

Berita Terkini