TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan arahan terkait kasus positif Covid-19 yang meningkat drastis pada pekan terakhir bulan November, khususnya di Bali dan DKI Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya pun menanggapi hal tersebut Selasa (1/12/2020).
Menurutnya, meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Bali bukan dikarenakan klaster libur panjang.
Melainkan klaster upacara adat dan perkantoran.
Saat libur panjang pada (28/10/2020) sampai dengan (1/11/2020), dalam satu hingga dua minggu libur panjang, ternyata kasus positif Covid-19 di Bali tidak meningkat.
Jika diperhatikan grafik kasus positif Covid-19 di Bali pada saat itu menurun. Namun setelah libur panjang usai, kasus positif meningkat di Bali.
"Mengapa hal tersebut dapat terjadi dan menurut analisa kami, dikarenakan banyak upacara adat di Bali. Misalkan upacara pernikahan, ngaben dan sebagainya, dan yang kita lihat tidak semua masyarakat disiplin. Yang mengakibatkan banyaknya OTG," kata Suarjaya.
Kemudian pihaknya juga lakukan peningkatan tracing dan testing. Terutama pada perkantoran, rumah sakit termasuk kegiatan pilkada yaitu KPPS.
"Jadi semua petugas pelaksanaan pemilu diadakan tracing dan disana lah ditemukan kasus positif Covid-19 yang banyak. Setelah ditemukan kasus positif Covid-19, dan melakukan tracing lagi ditemukan kembali banyak orang yang positif," tambahnya
Setelah melakukan tracing pada kontak awal dan melakukan tracing pada kontak erat ternyata terdapat penambahan kembali.
Inilah yang menyebabkan lonjakan kasus di minggu ketiga namun naiknya tidak signifikan seperti pada bulan September.
"Ya memang resiko kita menambah tracing. Ruang isolasi saat ini masih mencukupi terdapat 1.308 tempat tidur dan tempat untuk ICU juga masih mencukupi," tutupnya
Luhut Berikan 5 Arahan
Seperti diberitakan sebelumnya, DKI Jakarta dan Bali menjadi sorotan pemerintah pusat.
Sebab, kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan Bali meningkat drastis pada pekan terakhir November 2020.
Di DKI Jakarta pada periode 25-30 November 2020 tercatat sebanyak 8.598 kasus Covid-19 dibandingkan 5.168 kasus pada periode 28 Oktober – 3 November 2020.