Penanganan Covid

Ketua BNPB: Tak Semua Masyarakat Mengerti Istilah Asing Dalam Penanganan Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (kanan) memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Untuk menangani penyebaran virus COVID-19, Kantor Staf Presiden menyerahkan bantuan masker dan sarung tangan masing-masing sebanyak 1 juta buah yang diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BNPB.


Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui banyak istilah asing yang digunakan dalam penanganan Covid-19.

Menurut Doni, tidak semua masyarakat mengerti istilah-istilah asing tersebut.

"Mengingat istilah-istilah selama penanganan Covid-19 ini banyak dalam bahasa asing. Ada protokol kesehatan dan itu tidak semua bisa dimengerti," ujar Doni dalam peluncuran Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M dalam 77 Bahasa yang disiarkan channel Youtube BNPB, Selasa (1/12/2020).

"Kemudian ada new normal, ada adaptasi, ada banyak lagi istilah-istilah lainya yang merupakan istilah medis, ada asimptomatik, ada physical distancing, ada social distancing. Ini tentunya akan sangat sulit bagi masyarakat kita untuk memahami apa yang dimaksud," tambah Doni.

Padahal menurut Doni, masyarakat perlu mengetahui secara mendalam mengenai penanganan Covid-19.
Menurutnya, dibutuhkan penjelasan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat.

Penggunaan bahasa daerah, menurut Doni, dapat membantu masyarakat untuk mengerti tentang langkah pencegahan penyebaran virus corona.

"Ini satu hal yang menurut saya sangat strategis pada saat ini, karena bahasa daerah adalah salah satu cara kita untuk bisa mempercepat informasi kepada masyarakat," kata Doni.

Doni mengungkapkan Indonesia memiliki lebih dari puluhan ribu pulau dan ratusan suku bangsa dan bahasa.

Sehingga sosialisasi penanganan Covid-19 yang dilakukan dapat melalui bahasa yang berbeda.

"Melalui bahasa yang diterjemahkan diharapkan nantinya masyarakat bisa lebih cepat mempelajari tentang Covid-19. Termasuk juga tentang pogram-program yang berhubungan dengan kampanye akan lebih baik menggunakan bahasa daerah," tutur Doni.

Penggunaan bahasa daerah, menurut Doni, mendapatkan tempat khusus dalam pemerintah pusat untuk memperkaya pengetahuan tentang bahasa.

Luncurkan Pedoman Perilaku Protokol Kesehatan 3M Dalam 77 Bahasa

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud bekerjasama dengan Satgas Penanganan Covid-19 meluncurkan Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M dalam 77 Bahasa.

Peluncuran ini dilakukan secara virtual yang dihadiri Mendikbud Nadiem Makarim, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Aminuddin Aziz.

Halaman
12

Berita Terkini