"Anak saya itu sehat jiwa dan raganya. Dia tidak pernah mengalami gangguan jiwa. Buktinya anak saya masih sekolah di SMK jurusan Teknik Kendaraan Ringan,” kata Mulyadi.
Sebelum meninggal, korban juga tak punya masalah dengan keluarga.
Mulyadi menjelaskan, anaknya meninggalkan rumah pada Sabtu (14/11/2020).
Saat itu, korban tak pamit dengan keluarga.
"Anak saya pergi dengan mengendarai sepeda motor,” ungkap Mulyadi.
Keluarga sempat mencari korban di rumah teman dan saudara.
Tetapi, pencarian itu tak membuahkan hasil.
Setelah 11 hari hilang, keluarga mendapatkan informasi foto korban dalam keadaan meninggal dari media sosial. Ia dan istrinya kaget mendengar kabar itu.
"Saya dan istri langsung syok mendengar kabar duka ini. Ternyata anak kami satu-satunya sudah meninggal,” ungkap Mulyadi.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan truk tangki pengangkut BBM menabrak seorang pria yang sedang duduk bersila di tengah jalan saat hujan deras pada malam hari.
Kapolres Madiun AKBP Bagoes Wibisono mengatakan, peristiwa itu terjadi di jalan nasional Surabaya-Madiun, Sabtu (21/11/2020).
Polisi telah menahan sopir berinisial STP (51) dan kernet berinisial BK (31) dengan tuduhan kelalaian yang mengakibatkan kecelakaan hingga korban meninggal.
Keduanya dijerat dengan Pasal 312 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas.
Bagoes mengatakan, tak ada saksi mata saat kecelakaan itu terjadi.
Namun, kecelakaan itu terekam kamera pengawas atau CCTV.