Keluarganya tak mencari karena tidak tahu harus ke mana.
Banyak alasan, di antaranya kepergian tanpa pesan itu bukan yang pertama.
Kemisan pernah ke Yogyakarta, Banyumas atau bahkan Solo.
Semua ditempuh dengan jalan kaki.
Setelah beberapa hari pergi, ia mendadak muncul lagi di rumah.
Alasan lain juga karena terkait perekonomian keluarga.
Akibatnya, mereka tidak bisa mencari Kemisan begitu saja.
“Selama ini dia pergi selalu tetap pulang,” kata Nasiran di rumahnya.
Baca juga: Wanita NTT Ini Kapak Suaminya hingga Tewas, Lalu Lari ke Kantor Polisi
Kali ini, kepergian Kemisan begitu lama. Ia pergi tepat satu tahun.
Di rentang itu, ibunya meninggal dunia tanpa kehadiran Kemisan.
Keluarganya masih optimis Kemisan bakal pulang suatu waktu nanti.
“Dia pergi ke mana-mana jalan kaki,” kata Nasiran.
Baca juga: Cerita Berta 11 Tahun Jadi Guru Honorer, Jalan Kaki Susuri Hutan ke Sekolah dan Dipinjami Pondok oleh Warga
Kemisan rupanya sampai Surabaya. Kalirejo, Kulon Progo – Surabaya itu jaraknya sekitar 400 kilometer.
Di sana, ia terjaring operasi Satpol PP satu tahun lalu. Kondisinya memprihatinkan. Kemisan sakit kulit parah, penuh bintik putih dan gatal.