Menurut saksi mata, kata dia, malam sebelum kejadian mendengar korban cekcok dengan istrinya namun tidak mengetahui penyebabnya.
"Istri korban menerima kematian korban, dan menganggap kejadian itu murni sebagai musibah," tandasnya.
Baca juga: Dosen Ditemukan Tewas Gantung Diri, Dikenal Sosok Pekerja Keras
5. Penyebab dan Cara Mengatasinya Kasus Bunuh Diri
Kasus bunuh diri dalam sepekan khususnya di Bali terus bertambah.
Lalu apakah suatu masalah dapat mendorong seseorang hingga nekat mengakhiri hidupnya?
Menurut penjelasan Made Ayu Praditya Larashati, M.Psi selaku Psikolog praktik di RS Bhayangkara Denpasar, mengatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan upaya bunuh diri.
Baca juga: Diduga Karena Masalah Ekonomi, Pria Ini Nekat Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri
Baca juga: Sempat Live di Facebook, Perempuan Ini Nekat Gantung Diri, Diduga Depresi Jalani Hubungan LDR
"Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan upaya bunuh diri, salah satunya ialah masalah kehidupan yang dihadapi orang tersebut," kata dia kepada Tribun Bali, pada, Senin (30/11/2020).
"Masalah-masalah kehidupan ada berbagai macam antara lain kehilangan sosok yang dicintai atau masalah percintaan, diskriminasi, masalah keuangan, memiliki penyakit kronis tertentu, mengalami kekerasan dan masih banyak masalah lainnya," ujarnya.
Ayu menambahkan namun, di sini perlu diperhatikan dan perlu digarisbawahi bahwa kondisi mental setiap orang tidak sama, di mana setiap orang memiliki daya lenting atau resiliensi di tingkat yang berbeda.
Baca juga: Kisah Tragis Mama Muda Diduga Beri Racun 3 Anaknya Lalu Gantung Diri, Tinggalkan Tulisan Pilu Ini
Baca juga: Siswa SMK Gantung Diri, Cinta Ditolak karena Terhalang Restu
"Daya lenting atau resiliensi merupakan kapasitas psikologis yang dimiliki seseorang untuk beradaptasi dengan situasi yang penuh tekanan atau masalah-masalah pribadi yang dihadapi sehingga ia dapat bangkit kembali dari situasi atau masalah tersebut."
"Seseorang yang memiliki tingkat resiliensi yang tinggi cenderung mampu menemukan kekuatan-kekuatan di dalam dirinya untuk dapat menghadapi tekanan atau masalah yang dihadapi," tambahnya.
Lanjutnya, kondisi ini yang dapat menjelaskan bahwa ada seseorang yang dihadapkan dengan masalah percintaan melakukan upaya bunuh diri namun ada orang lainnya yang dihadapkan masalah percintaan yang serupa tidak melakukan upaya tersebut.
Baca juga: Mengejutkan, Pasien Gantung Diri di Ruang Rawat Inap
"Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang yang melakukan upaya bunuh diri tidak selalu yang mengalami gangguan jiwa atau mereka yang tidak atau kurang beriman, namun dapat terjadi di siapapun dan dengan jenis masalah yang beragam."
"Sangat penting untuk kita untuk tidak menganggap sepele masalah yang dihadapi oleh orang lain, karena kita tidak pernah tahu kondisi mental dari orang tersebut saat itu seperti apa dan bagaimana ia memandang masalah tersebut dalam kehidupannya," tutupnya. (*)