Hal ini didasari karena tak ada tamu serta menekan cost operational yang sangat tinggi saat dibuka. Kemudian juga soal gaji karyawan serta maintenance areanya.
"Coba dibayangkan sudah 9 bulan lebih hotel tutup. Sehingga cukup banyak biaya pemeliharaan dan pemulihan untuk fasilitas hotel," katanya.
Namun beruntung, sebagian akomodasi pariwisata yang menerima hibah pariwisata cukup tintgi sehingga bisa menjadi modal kerja usahanya sendiri.
"Semoga pandemi ini segera berakhir, dan wisatawan mulai berkunjung ke Bali khususnya Tabanan lagi. Dan ingat situasi pandemi ini mengajarkan banyak sekali hal yang perlu dipersiapkan untuk ke depannya," harapnya. (*)