“Nggaklah. Karena parmas di kabupaten/kota dan secara nasional meningkat,” tegas John.
Sementara itu partisipasi masyarakat terendah berikutnya ada di wilayah Karangasem sekitar 71,71 persen.
Kemudian Jembrana sebesar 78,25 persen.
Tabanan dan Bangli hampir sama, masing-masing 83,21 persen dan 83,57 persen.
Dan yang tertinggi Badung di kisaran 85,07 persen.
Oleh sebab itu, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terkait hasil tersebut.
Salah satunya dengan melakukan pengamatan atau riset berdasarkan sampel yang daerah-daerah yang parmasnya rendah.
“Kami ingin mengetahui kenapa sih tidak hadir ke TPS. Padahal C6 atau surat undangan ke TPS sudah terbagikan dan orangnya (pemilihnya) ada,” jelasnya.
John menjelaskan bahwa Riset yang tersebut itu akan secepatnya dilakukan dalam waktu dekat.
Untuk waktunya akan disesuaikan agar tidak mengganggu tahapan pilkada yang sedang berlangsung saat ini.
“Yang namanya tahap evaluasi sampai dengan pertangungjawaban anggaran kan sampai dengan Maret 2021,” tandasnya. (*)