Pelaksanaan swab test massal ini, politisi asal Kubutambahan itu meminta agar menggunakan mesin PCR yang ada di RSUD Buleleng, sehingga mesin tersebut harus dimaksimalkan.
"Jumlah guru di Buleleng kan lumayan, ada enam ribuan. Sementara mesin PCR yang ada di RSUD Buleleng hanya ada satu, tentu tidak bisa sekali dilakukan. Jadi pelaksanaannya harus bertahap. Atau bisa juga menggunakan rapid test antigen yang tingkat akurasinya sampai 90 persen. Kami di dewan pasti sangat setuju dengan rencana ini, agar proses pembelajaran tatap muka di sekolah aman," tutupnya. (*)