Kisah Mbah Wiryo, Usia Hampir Seabad Masih Setia Membunyikan Lonceng Gereja Setiap Hari

Editor: Kambali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Wiryo, panggilan warga pada nenek Wakiyah (94), di Pedukuhan Kajoran, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puluhan tahun membunyikan lonceng penanda waktu berdoa umat Katolik yang berada di salah satu sisi Bukit Menoreh.

TRIBUN-BALI.COM, KULON PROGO – Mbah Wiryo hingga kini masih setia membunyikan lonceng gereja.

Bahkan hampir setiap hari nenek yang usia hampir seabad ini melakukannya.

Berikut ini kisah Mbah Wiryo.

Lonceng berdentang tepat pukul 12.00 WIB di salah satu bukit terjal pada Pegunungan Menoreh yang masuk dalam Pedukuhan Kajoran, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (19/12/2020).

Dentangnya yang bertalu itu terdengar oleh mereka yang ada di ladang dan hutan, maupun mereka yang ada di perbatasan pedukuhan.

Dentang itu datang dari sebuah kapel, istilah warga untuk gereja kecil, dengan nama Santo (ST) Lukas Kajoran. Kapel ini terletak di salah satu bukit terjal di bawah hutan jati, dan sekelilingnya pohon-pohon tinggi.

Lonceng itu tergantung di sudut kiri depan kapel.

Lonceng memiliki diameter bawah sekitar 40 Cm.

Bandulnya terikat tali yang tertambat pada tiang atap pelataran depan kapel.

Baca juga: Ini Rekam Jejak Buronan Bom Bali I, Otak Peledakan Gereja Serentak Malam Natal dan Tahun Baru

Seorang lansia perempuan dengan rambut putih perak menarik tali itu sehingga bandul menghantam genta.

Benturan bandul dan genta menggetarkan udara menghasilkan suara kencang.

Nenek itu memukul lonceng dua kali lantas diulang kembali sampai tiga kali. Suara genta jadi bertalu-talu.

“Saya membunyikan lonceng tiga kali sebagai peringatan bagi warga dusun bahwa ini jam sembahyang,” kata Toddea Wakiyah Wiryorejo (94), lansia yang memukulkan lonceng itu, Sabtu tengah hari. Semua percakapan itu berlangsung dalam bahasa Jawa.

Baca juga: Hindarkan Kerumunan, Gereja Katedral Denpasar Tak Pasang Kandang dan Pohon Natal

Genta pengingat waktu berdoa

Mbah Wiryo, panggilan warga pada nenek Wakiyah (94), di Pedukuhan Kajoran, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puluhan tahun membunyikan lonceng penanda waktu berdoa umat Katolik yang berada di salah satu sisi Bukit Menoreh. (KOMPAS.COM/DANI JULIUS)

Warga mengenalnya sebagai Mbah Wiryo.

Halaman
1234

Berita Terkini