Pariwisata

Menparekraf Sandiaga Targetkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara hingga 7 Juta pada 2021, Bisakah?

Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Sejumlah wisatawan menanti sunset di penghujung tahun 2020 di Objek Wisata Tanah Lot, Tabanan, Kamis (31/12/2020). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2021 sebesar 4-7 juta kunjungan.

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Industri perjalanan dan pariwisata menjadi sektor yang sangat terpukul sepanjang tahun 2020 karena terdampak pandemi Covid-19.

Meski belum terprediksi kapan akan kembali normal, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf) telah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2021 sebesar 4-7 juta kunjungan.

Demikian diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenparekraf, Kamis (31/12/2020).

“Dampak Covid-19 terhadap sektor pariwisata membuat Kemenparekraf menyesuaikan proyeksi kunjungan wisman tahun 2021 sebesar 4-7 juta wisman,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Di tengah situasi yang tak kunjung menentu, bisakah target kunjungan wisman tersebut terealisasi?

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 sangat menghantam sektor pariwisata Indonesia.

Dampaknya terlihat salah satunya dari jumlah kunjungan wisman yang menurun drastis.

Wisatawan asing bermain dan menanti sunset di Pantai Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, Selasa (29/12/2020). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2021 sebesar 4-7 juta kunjungan. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Berdasarkan data Kemenparekraf, pada Januari – September 2020 capaian kunjungan wisman ke Indonesia hanya 3,56 juta atau turun 70,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yakni sebesar 12,1 juta wisman.

Maka dari itu, target wisman tahun 2020 yang semula berjumlah 18 juta kunjungan tidak dapat dicapai.

Jumlah tersebut, kata Sandiaga, ditargetkan akan terwujud pada 2025 mendatang.

Strategi dan fokus pada lima destinasi super prioritas
Terkait strategi untuk merealisasikan target jumlah wisman tersebut, nantinya Kemenparekraf akan berfokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur terutama di lima destinasi super prioritas (DSP) yakni, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Strategi tersebut antara lain memperkuat fasilitas 3A pariwisata; Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas.

Baca juga: Misi Menparekraf Sandiaga Garap Wisata Bahari Kelas Dunia di Sejumlah Daerah, Bagaimana dengan Bali?

Baca juga: Pusat Larang WNA Masuk Indonesia 14 Hari, Kadis Pariwisata Bali: Kita Garap Wisatawan Domestik

Baca juga: Libur Nataru Full Booking, Pemilik Vila di Bali Semringah: Astungkara Kecipratan Wisatawan Juga

Selain itu mendorong investasi sektor pariwisata dan memperkuat promosi pariwisata dengan memanfaatkan teknologi digital dengan optimal.

Kemenparekraf juga akan menerapkan tiga strategi untuk mempercepat pemulihan pariwisata. Ketiga strategi tersebut adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Dalam strategi inovasi, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo sempat menjelaskan pemanfaatan big data untuk mendesain promosi yang lebih efektif dan personal.

Halaman
12

Berita Terkini